Mohon tunggu...
deni wahyudi Bdeniw
deni wahyudi Bdeniw Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis pada instansi Pemerintah Kota Depok

Seorang penyendiri | Cita-cita badan kurus tapi hobi travelling dan makan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bdeniw: Perjalanan Seorang Bipolar Part 2

27 Januari 2025   02:55 Diperbarui: 27 Januari 2025   02:55 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan dari Bukit Sikunir (Foto Pribadi: Deni Wahyudi)

Di sebuah cafe di kota Depok, Deni duduk di luar cafe sambil melamun. Kehidupannya selama ini terasa seperti puzzle yang tak lengkap. Sebagai seorang yang penyendiri di SMA Bagdhad, Deni merasa hubungan-hubungan dengan orang-orang di sana seperti pasir di pantai yang mudah terhapus ombak.

Hingga suatu hari, kehidupan Deni berubah ketika dia menghadiri sebuah kegiatan antar sekolah dan bertemu Jaya. Jaya adalah siswa SMA Alapan, sekolah di Kota tetangga yang terkenal dengan akademiknya. Jaya adalah sosok kalem, selalu berbicara lembut, dan memiliki aura bijak yang membuat orang merasa nyaman. Mereka bertemu di sebuah acara gabungan Rohis antar sekolah. Saat itu, Jaya menceritakan pengalamannya saat menjadi penceramah di sekolahnya, singkat tentang pentingnya keikhlasan dalam pertemanan. Kata-katanya menyentuh hati Deni yang sudah lama merindukan persahabatan sejati.

"Kamu tahu nggak, ikhlas itu bukan cuma soal memberi, tapi juga menerima. Kadang, menerima diri kita apa adanya itu lebih sulit," ujar Jaya saat mereka duduk di bawah pohon rindang seusai acara.

Sejak saat itu, Deni dan Jaya sering bertukar cerita. Deni yang biasanya penuh canda mendapati dirinya terbuka tentang hal-hal yang selama ini dia pendam. Jaya selalu mendengarkan dengan sabar, sesekali memberikan nasihat yang sederhana namun dalam maknanya. Jaya juga bercerita tentang cita-citanya menjadi diplomat dan harapannya untuk kuliah di Turki.

"Keren, ya. Gue juga pengen ke luar negeri, tapi masih bingung gimana caranya," kata Deni.

Dalam acara yang sama, Jaya melihat ada seorang temannya berlalu, dan memanggilnya. Saat itu dirinya mengenalkan Kiki. Kiki adalah teman Jaya dari masa kecil, yang meskipun bersekolah di SMA Swosh, sering ikut dalam lomba yang sering dilakukan oleh Rohis di SMA Alapan. Kiki adalah sosok yang ceplas-ceplos, tidak suka basa-basi, tetapi perhatian dan tulus.

"Eh, iya salam kenal ya, gue Kiki," sapanya kepada Deni.

"Iya, gue Deni." Mereka pun berkenalan dan saling bertukar bercerita satu sama lain.

Kiki langsung cocok dengan Deni. Keduanya sering menghabiskan waktu dengan bercerita tentang hal-hal kecil, dari film favorit hingga mimpi-mimpi besar. Kiki punya cita-cita kuliah di Jepang, dan dia sering bercerita tentang budaya Jepang yang membuatnya jatuh cinta. Dan sama dengan deni yang selalu ingin pergi ke jepang, namun keadaan ekonomi yang selalu membuat mimpinya memudar.

"Kalau lo beneran mau ke Jepang, gue punya kenalan. Paman gue lulusan sana. Tapi ntar aja gue kenalin," kata Kiki suatu hari.

Deni hanya tersenyum. Bagi dia, persahabatan yang mulai terbentuk ini adalah hal baru yang sangat dia syukuri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun