Greenpeace sebagai organisasi yang memfasilitasi komunikasi adalah membangun pola atau bentuk komunikasi sinergis antara warga China, perusahaan-perusahaan dan pemerintah China.Â
Laporan Dirty Laundry
Greenpeace meluncurkan laporan global berjudul "Dirty Laundry" dalam upaya untuk menyoroti pencemaran industri pada sungai Yangtze dan Delta Pearl di China. Dalam kurun waktu kurang lebih satu tahun, hasil investigasi mendapati beberapa brand pakaian olahraga ternama di dunia melakukan praktek pembuangan limbah kimia berbahaya ke Sungai Yangtze dan Delta Pearl oleh dua pabrik tekstil yaitu, Younger Textile City Complex dan Well Dyeing Factory Limited.
Tindakan pabrik-pabrik merk ternama tersebut juga merupakan suatu fenomena modernisasi, dimana menurut pandangan Politik Hijau, modernisasi merupakan salah satu penyebab terjadinya kerusakan lingkungan. Pemikiran modern seperti pemerintah China dan para pemilik perusahaan menjadi penyebab utama krisis lingkungan di China terjadi jika dipandang dari sudut pandang ekosentris yakni pandangan yang menitikberatkan pada alam. Negara akan cenderung lebih mengedepankan kepentingan perkembangan negaranya dan mengabaikan bahkan mencemari lingkungan.
Hal ini juga semakin menguatkan pandangan Politik Hijau yang beranggapan bahwa manusia di zaman modern ini sudah tidak lagi beriringan dengan dunia non manusia. Yang dimaksud adalah bahwa China dan perusahaan-perusahaan ini telah mencapai level dimana mereka tidak lagi peduli dengan dampak yang mereka timbulkan bagi lingkungan sekitarnya. Asumsi Politik Hijau lainnya juga mengatakan bahwa modernisasi membuat manusia menjadi tidak manusiawi.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Politik Hijau mampu memberikan kritik terhadap isu kerusakan lingkungan yang terjadi di China dan juga pandangannya terhadap keberadaan Greenpeace sebagai NGO yang menangani kasus tersebut. Hal ini berarti asumsi-asumsi Politik Hijau masih relevan untuk mampu memberikan sebuah pandangan yang menentang krisis lingkungan di China namun sekaligus juga secara tidak langsung mendukung gerakan-gerakan yang dilakukan oleh Greenpeace. Greenpeace juga dianggap telah mampu dan berhasil dalam keikutsertaannya menangani kasus pencemaran lingkungan di China.Â
Artikel ini sebagai salah satu syarat Tugas II Mata Kuliah Teori Hubungan Internasional dengan Dosen Pengampu: Fadlan Muzakki, S.IP., M.Phil., LLM.
Referensi:
Chaterine Yap Co (et all), Pollution Across Chinese Provinces (New York: Draft Environmental, 2007), hal. 4.
Ega Tiara, Skripsi: "PERAN GREENPEACE DALAM MENGATASI POLUSI UDARA DI CINA TAHUN 2012-2017" (Bandar Lampung: Universitas Lampung, 2019), hal. 3.
Skripsi: Strategi dan Kebijakan China Dalam Menanggulangi Pencemaran Air (Water Pollution), hal. 1.