Mohon tunggu...
Denis Guritno Sri Sasongko
Denis Guritno Sri Sasongko Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan Pembelajar

Belajar menulis populer di Komunitas Guru Menulis dengan beberapa publikasi. Pada 2020, menyelesaikan Magister Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di Universitas Indraprasta PGRI.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Adi Meliyati Tameno: Guru Disayang, (Bukan) Guru Ditendang

10 Maret 2016   10:16 Diperbarui: 10 Maret 2016   10:37 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi guru adalah panggilan. Di sana, meski upah yang diterima tak seberapa, banyak guru yang rela mendedikasikan dirinya di pedalaman untuk melahirkan generasi yang lebih baik. Dari tangan-tangan dingin guru ini pulalah lahir mereka yang berprestasi. Akan sangat disayangkan kalau mekanisme audit tidak berjalan dengan baik, pun pula kontrol dari masyarakat lewat komite. Kita bisa omong banyak soal pedagogi dan sebagainya, tetapi guru tidak makan, tentunya itu bukan hal yang bijak.

Ibu Adi Meliyati Tameno, bagi saya, adalah potret guru yang disayang. Ia sudah bisa mengambil hati anak didiknya. Perhatian dan passion inilah bakal untuk mendidik anak yang dipercayakan padanya. Namun, ironis kalau justru karena ulah oknum, ibu yang seperti ini harus menghadapi proses pidana. Katanya revolusi mental, nyatanya masih juga ada pemimpin yang tertutup, tidak transparan, terutama terkait hajat hidup orang. Saya berpikir kepala orang macam ini perlu ditepok jidatnya biar sadar dan tak seenaknya menggunakan kekuasaannya. Mengutip paman tokoh Spiderman, kekuatan dan kekuasaan yang besar juga berarti tanggungjawab yang besar. Semoga, potret bu Adi Meliyati Tameno adalah potret guru disayang, (dan bukan) guru ditendang. 

AUDIT DANA BOSNYA, TEMUKAN KE MANA LARINYA, KALAU ADA PENYIMPANGAN, HUKUM ORANGNYA. 

Bukan malah orang yang menuntut haknya.... super tolo* kalau ada orang seperti ini.... 

 

(geregetan saya jadinya....)

*salam_selamat_pagi

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun