Mohon tunggu...
Deni oktavianRianto
Deni oktavianRianto Mohon Tunggu... Pelaut - Pembiayaan Pembangunan C

Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember NIM : 181910501027

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Strategi Food Estate dalam Menghadapi Krisis Pangan di Indonesia

29 April 2021   00:04 Diperbarui: 29 April 2021   00:15 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Realisasi food estate dilakukan di kawasan rawa yang dinilai sudah mulai berproduksi namun rendemennya masih rendah. Ada beberapa bidang yang akan dibenahi oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yaitu sarana dan prasarana pertanian, pemanfaatan benih unggul dan pupuk yang sesuai, serta obat-obatan tanaman.33 Lebih lanjut, program food estate akan melibatkan teknologi modern dan digital serta diharapkan dapat menyerap tenaga kerja dan arus migrasi yang besar ke Kalimantan Tengah. 

Pengembangan food estate dilakukan dengan menggunakan 190 ribu hektar di Kalimantan Tengah, 120 ribu hektar di Kalimantan Barat, 10 ribu hektar di Kalimantan Timur, 190 ribu hektar di Maluku, dan 1,9 juta hektar di Papua.34 Menteri Pertahanan Prabowo menjelaskan bahwa hingga saat ini terdapat 4 negara yang berminat untuk berinvestasi yaitu yaitu Uni Emirat Arab, Cina, Korea Selatan, dan Qatar. Hal ini dapat dilihat sebagai potensi kerjasama luar negeri di bidang pangan dan teknologi. Dalam perkembangannya, Menteri Pertahanan Prabowo juga menjelaskan akan ada dua fokus penanaman yaitu padi yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian dan ketela pohon yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Pertahanan pada awal tahun 2021.

Berdasarkan hal tersebut Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proyek food estate merupakan program pemerintah yang berupaya mengintegrasikan kegiatan pertanian, peternakan, dan perkebunan dalam satu kawasan. Proyek food estate ini masuk dalam Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024 di bawah payung hukum Perpres Nomor 58 Tahun 2018. PSN diartikan sebagai program pembangunan infrastruktur strategis pada masa pemerintahan Jokowi dengan total 89 proyek baru senilai Rp 1.422 triliun.35 Food estate mengambil porsi yang cukup besar dari anggaran PSN. Itu Pemerintah mengalokasikan sedikitnya Rp 104,2 triliun pada tahun 2021 untuk sektor ketahanan pangan, termasuk pembangunan food estate.36 anggaran ini ditujukan untuk sektor ketahanan pangan, terutama dalam pembangunan sarana dan teknologi serta revitalisasi sistem pangan nasional37.

Food estate ini akan mengembangkan areal alluvial seluas 165.000 ha untuk budidaya padi dan 60.000 ha untuk budidaya ubi kayu. Proses ini dilakukan secara bertahap, mulai dari penanaman padi seluas 32.000 ha, peningkatan aksesibilitas kawasan, dan perbaikan saluran irigasi pada Oktober 2020. Seluruh proses awal ditargetkan selesai pada 2021 sehingga proses tanam secara utuh dapat terlaksana. out pada 2021. Menteri Pertanian optimistis produktivitas padi di areal food estate bisa mencapai 4-5 ton per ha38.

Berdasarkan fakta tersebut, dapat dikatakan bahwa pemerintah Indonesia menanggapi ancaman krisis pangan pasca kondisi pandemi Covid-19 oleh membangun kawasan pangan nasional. Indonesia mengambil kebijakan preventif untuk menghadapi ancaman krisis pangan dan menyadari bahwa krisis pangan sebagai ancaman nasional yang nyata, yang membutuhkan sinergi antara kementerian vital terkait, yaitu Kementerian Pertanian, Kementerian Pertahanan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. . Pengembangan food estate ditujukan untuk mengintegrasikan sektor pangan nasional yang terdiri dari pertanian, perkebunan, dan peternakan di Kalimantan Tengah dengan memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital dan prinsip keberlanjutan. Indonesia melihat ancaman krisis pangan sebagai fenomena yang akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun