Ketiga, sungai adalah tempat istirahat terbaik.
Kegiatan lapangan yang di tengah teriknya matahari pastinya menguras energi. Langkah kaki terasa makin berat. Belum lagi ditambah beban sampel batuan di dalam ransel yang tidak sedikit.
Menemukan sungai yang tenang, jernih, dan bebas dari sampah adalah surga dalam kondisi serba lelah. Sering kali seorang geologist langsung meletakkan perlengkapannya, melepas pakaiannya, lalu menceburkan diri ke sungai.
Misalnya, ketika beberapa tahun lalu saya bersama teman-teman belajar kembali pengamatan lapangan di daerah Jatinunggal, Sumedang. Panasnya cuaca musim kemarau membuat kami ingin segera beristirahat.Â
Segera setelah sesi pembelajaran berakhir, kami bergegas melompat kemudian berenang. Air terjun kecil membentuk kolam yang cukup luas dan dalam sehingga kami leluasa bergerak ke sana kemari.
Suara aliran air yang juga cocok untuk menemani geologist istirahat makan siang. Menu makanan yang sederhana terasa lebih nikmat saat diiringi gemercik air.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H