Berbicara spontan sering kali terasa menakutkan, terutama saat harus memberikan respons mendadak. Tapi tenang, ada cara sederhana untuk menguasainya. Temukan metode 6 langkah yang dirancang oleh Stanford untuk meningkatkan kepercayaan diri Anda dalam berbicara spontan.Â
Mengapa Berbicara Spontan Itu Penting?
Pernahkah Anda berada dalam situasi di mana Anda harus berbicara tanpa persiapan? Misalnya, diminta memberikan sambutan saat acara keluarga, menjawab pertanyaan sulit saat wawancara kerja, atau bahkan sekadar memulai obrolan dengan orang baru? Situasi seperti ini bisa membuat kita gugup atau bahkan terdiam karena tidak tahu harus berkata apa.
Berbicara spontan bukan hanya soal kemampuan, tapi juga soal kepercayaan diri. Dan yang menarik, kemampuan ini bisa dilatih! Dengan menggunakan pendekatan enam langkah yang dikembangkan di Stanford, Anda dapat meningkatkan efektivitas dan ketenangan Anda dalam berbicara spontan, kapan pun dan di mana pun.
Yuk, kita bahas langkah-langkahnya!
1. Mengelola Kecemasan dengan Teknik Sederhana
Kecemasan saat berbicara di depan umum atau menghadapi situasi mendadak adalah hal yang sangat umum. Bahkan pembicara terbaik sekalipun pernah merasa gugup. Mengapa? Karena tubuh kita secara alami memicu respons "fight or flight" yang membuat kita merasa tegang.
Langkah pertama untuk mengatasi kecemasan ini adalah mengelola gejala fisik. Berikut adalah beberapa teknik sederhana yang bisa Anda coba:
- Tarik napas dalam-dalam: Pastikan Anda menghembuskan napas dua kali lebih lama dari menarik napas. Ini membantu memperlambat detak jantung.
- Pegang sesuatu yang dingin: Ini dapat membantu menstabilkan suhu tubuh Anda.
- Minum air hangat atau gunakan permen lozenges: Ini sangat membantu untuk mengatasi mulut kering.
Selain itu, ubah fokus pikiran Anda. Alih-alih memikirkan "Apa yang bisa salah?" fokuslah pada apa yang sedang terjadi saat ini. Dengarkan musik yang menenangkan, lakukan peregangan ringan, atau sekadar berbicara dengan orang di sekitar sebelum Anda mulai.
2. Berhenti Mengejar Kesempurnaan
Berapa kali Anda merasa ragu untuk berbicara karena takut salah? Faktanya, perfeksionisme adalah musuh utama berbicara spontan. Ketika kita terlalu memikirkan apakah apa yang kita katakan sempurna, kita kehilangan fokus dan akhirnya malah merasa cemas.
Solusinya sederhana: fokus pada "cukup baik." Berbicara spontan tidak membutuhkan kesempurnaan. Yang penting adalah pesan Anda sampai dengan jelas. Dengan mengubah pola pikir ini, Anda akan merasa lebih bebas dan alami saat berbicara.
3. Ubah Perspektif: Lihat Komunikasi Sebagai Peluang
Komunikasi sering kali dianggap sebagai tekanan, terutama jika situasinya mendadak. Tapi sebenarnya, berbicara adalah kesempatan untuk berbagi ide, emosi, dan pengalaman.
Cobalah prinsip improvisasi yang disebut "Yes, and." Artinya, terima situasi apa adanya (yes), lalu bangun sesuatu dari situ (and). Misalnya, jika Anda membuat kesalahan saat berbicara, jangan biarkan itu menghentikan Anda. Alihkan perhatian Anda ke langkah berikutnya dan gunakan pendekatan "next play," seperti dalam olahraga, di mana Anda fokus pada permainan selanjutnya, bukan kesalahan sebelumnya.
Kesalahan bukanlah akhir dari segalanya. Anggap saja sebagai "missed take" atau kesempatan untuk mencoba lagi dengan lebih baik.
4. Dengarkan Lebih Baik
Banyak dari kita mendengarkan hanya untuk merespons, bukan untuk memahami. Padahal, mendengarkan dengan baik adalah dasar dari percakapan yang efektif.
Bagaimana cara melatih kemampuan ini? Gunakan pendekatan Pace, Space, Grace:
- Pace (Melambatkan): Jangan terburu-buru. Beri diri Anda waktu untuk benar-benar memahami apa yang dikatakan lawan bicara.
- Space (Ciptakan Ruang): Hindari distraksi seperti ponsel atau pikiran yang mengembara.
- Grace (Perhatikan Bahasa Tubuh): Gunakan intuisi Anda untuk memahami emosi atau maksud yang tersirat.
Anda juga bisa berlatih dengan memparafrasekan apa yang dikatakan orang lain, misalnya, "Jadi, maksud Anda adalah...?" Ini menunjukkan bahwa Anda benar-benar mendengarkan dan menghargai apa yang mereka katakan.
5. Gunakan Struktur untuk Pesan yang Jelas
Pernah mendengar seseorang berbicara tanpa arah yang jelas? Rasanya seperti mendengarkan cerita yang tak pernah selesai. Inilah mengapa struktur itu penting.
Dua struktur yang paling efektif adalah:
- Problem-Solution-Benefit: Cocok untuk pitching ide. Mulai dengan menggambarkan masalah, tawarkan solusi, lalu jelaskan manfaatnya.
- What-So What-Now What: Ideal untuk memberikan feedback atau pembaruan. Jelaskan apa yang terjadi (what), mengapa itu penting (so what), dan apa langkah berikutnya (now what).
Contoh: "Saya melihat Anda sudah membuat draft laporan yang bagus (what), ini penting karena memberikan fondasi untuk presentasi kita nanti (so what). Tapi, akan lebih baik jika ditambahkan data visual agar lebih menarik (now what)."
Dengan struktur ini, pesan Anda akan lebih terarah dan mudah dipahami.
6. Tetap Fokus pada Hal yang Penting
Salah satu kesalahan umum saat berbicara spontan adalah memberikan terlalu banyak informasi yang tidak relevan. Alih-alih, fokuslah pada poin-poin utama yang ingin Anda sampaikan.
Tanyakan pada diri sendiri tiga hal ini sebelum berbicara:
- Apa yang perlu diketahui audiens saya?
- Bagaimana saya ingin mereka merasa?
- Apa yang saya ingin mereka lakukan setelah mendengar saya?
Jika Anda bisa menjawab ketiga pertanyaan ini, Anda sudah berada di jalur yang benar untuk menyampaikan pesan yang relevan dan berkesan.
Pitching: Seni Membujuk dalam 4 Kalimat
Pitching sering kali dianggap sulit, tapi sebenarnya bisa disederhanakan menjadi empat kalimat:
- "Bagaimana jika Anda bisa...?"
- "Sehingga Anda dapat..."
- "Sebagai contoh..."
- "Dan itu belum semuanya..."
Contoh: "Bagaimana jika Anda bisa kembali mengenang masa-masa indah bersama teman lama, sehingga Anda merasa lebih terhubung? Sebagai contoh, kami mengadakan reuni dengan aktivitas nostalgia seperti permainan dan makan malam bersama. Dan itu belum semuanya -- kami juga menyediakan sesi diskusi inspiratif dari pembicara hebat!"
Berbicara spontan adalah keterampilan yang membutuhkan latihan terus-menerus. Mulailah dengan langkah kecil, seperti melatih teknik pernapasan, belajar mendengarkan dengan lebih baik, dan menggunakan struktur sederhana saat berbicara.
Ingat, ini bukan tentang menjadi sempurna. Ini tentang menjadi diri sendiri dan menyampaikan pesan Anda dengan percaya diri. Dengan latihan dan konsistensi, Anda akan melihat kemajuan yang signifikan.
Jadi, apakah Anda siap untuk mencoba langkah-langkah ini dan mulai berbicara spontan dengan percaya diri?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H