Solusinya sederhana: fokus pada "cukup baik." Berbicara spontan tidak membutuhkan kesempurnaan. Yang penting adalah pesan Anda sampai dengan jelas. Dengan mengubah pola pikir ini, Anda akan merasa lebih bebas dan alami saat berbicara.
3. Ubah Perspektif: Lihat Komunikasi Sebagai Peluang
Komunikasi sering kali dianggap sebagai tekanan, terutama jika situasinya mendadak. Tapi sebenarnya, berbicara adalah kesempatan untuk berbagi ide, emosi, dan pengalaman.
Cobalah prinsip improvisasi yang disebut "Yes, and." Artinya, terima situasi apa adanya (yes), lalu bangun sesuatu dari situ (and). Misalnya, jika Anda membuat kesalahan saat berbicara, jangan biarkan itu menghentikan Anda. Alihkan perhatian Anda ke langkah berikutnya dan gunakan pendekatan "next play," seperti dalam olahraga, di mana Anda fokus pada permainan selanjutnya, bukan kesalahan sebelumnya.
Kesalahan bukanlah akhir dari segalanya. Anggap saja sebagai "missed take" atau kesempatan untuk mencoba lagi dengan lebih baik.
4. Dengarkan Lebih Baik
Banyak dari kita mendengarkan hanya untuk merespons, bukan untuk memahami. Padahal, mendengarkan dengan baik adalah dasar dari percakapan yang efektif.
Bagaimana cara melatih kemampuan ini? Gunakan pendekatan Pace, Space, Grace:
- Pace (Melambatkan): Jangan terburu-buru. Beri diri Anda waktu untuk benar-benar memahami apa yang dikatakan lawan bicara.
- Space (Ciptakan Ruang): Hindari distraksi seperti ponsel atau pikiran yang mengembara.
- Grace (Perhatikan Bahasa Tubuh): Gunakan intuisi Anda untuk memahami emosi atau maksud yang tersirat.
Anda juga bisa berlatih dengan memparafrasekan apa yang dikatakan orang lain, misalnya, "Jadi, maksud Anda adalah...?" Ini menunjukkan bahwa Anda benar-benar mendengarkan dan menghargai apa yang mereka katakan.
5. Gunakan Struktur untuk Pesan yang Jelas