Mohon tunggu...
Deni Lorenza
Deni Lorenza Mohon Tunggu... Lainnya - penulis

Seorang penulis berdedikasi yang mengeksplorasi pengembangan diri dan perubahan hidup melalui tulisan yang inspiratif dan berbasis penelitian ilmiah.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Infrastruktur, Menghubungkan Kehidupan Sehari-hari dengan Masa Depan Berkelanjutan

4 September 2024   06:00 Diperbarui: 4 September 2024   06:07 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kita benar-benar ingin mengatasi perubahan iklim, kita harus memikirkan kembali bagaimana kita membangun dan memelihara infrastruktur kita. Kita perlu membangun sistem yang tidak hanya tahan terhadap perubahan, tetapi juga mampu beradaptasi dengan cepat terhadap kebutuhan yang berubah. Misalnya, kita dapat mengembangkan jaringan listrik yang lebih terdesentralisasi dan fleksibel yang memungkinkan integrasi energi terbarukan dengan lebih mudah.

Menangani Bencana dengan Infrastruktur yang Lebih Tangguh dan Berkelanjutan

Ketika kita berbicara tentang "bencana alam," kita sering menganggapnya sebagai kejadian yang terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia. Namun, sering kali, keparahan bencana ini sangat tergantung pada dampaknya terhadap infrastruktur manusia. Misalnya, banjir atau gempa bumi mungkin menjadi lebih merusak jika infrastruktur yang ada tidak siap atau tidak dirancang untuk menghadapi situasi tersebut. Di tengah perubahan iklim yang membuat lingkungan semakin tidak stabil, ketahanan infrastruktur menjadi semakin penting.

Kita harus berpikir tentang bagaimana membangun infrastruktur yang tidak hanya tahan terhadap bencana, tetapi juga mampu menyesuaikan diri dengan cepat terhadap kondisi yang berubah. Dekarbonisasi dan transformasi infrastruktur harus menjadi strategi utama untuk membangun masa depan yang lebih berkelanjutan dan adil.

Membangun untuk Masa Depan: Menciptakan Etika Infrastruktur Baru

Dalam membangun masa depan, kita harus beralih dari proyek infrastruktur besar yang monolitik di masa lalu dan bergerak menuju sistem yang lebih kecil, dapat dibalik, dan mudah disesuaikan. Pendekatan ini memungkinkan fleksibilitas dan responsivitas terhadap kebutuhan dan lingkungan yang berubah. Tujuannya adalah untuk menciptakan jaringan yang mencerminkan etika kepedulian, mempromosikan keberlanjutan dan kesetaraan di tingkat lokal dan global.

Infrastruktur masa depan harus dirancang untuk melayani manusia, bukan sebaliknya. Kita perlu memastikan bahwa sistem ini mendukung hubungan sosial, memperkuat komunitas, dan memungkinkan semua orang untuk berkembang. Ini adalah pendekatan yang lebih manusiawi dan berkelanjutan, yang mengakui bahwa kita semua adalah bagian dari jaringan kehidupan yang saling terkait.

Kesimpulan: Komitmen terhadap Kemanusiaan Bersama

Pada akhirnya, kita semua memiliki tanggung jawab untuk berkomitmen pada masa depan infrastruktur yang mencerminkan kemanusiaan bersama kita. Ini berarti membangun sistem yang mendukung agensi manusia, memperkuat hubungan sosial, dan memungkinkan setiap orang untuk berkembang. Upaya kolektif ini membutuhkan kerjasama global, mengakui bahwa keputusan yang kita buat hari ini akan membentuk dunia untuk generasi mendatang.

Mari kita bergerak maju dengan kesadaran akan tanggung jawab kita terhadap satu sama lain dan terhadap planet ini. Infrastruktur yang kita bangun harus menjadi cerminan dari nilai-nilai yang kita pegang, memberikan dukungan, kesempatan, dan harapan bagi semua orang, tidak hanya untuk hari ini tetapi juga untuk masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun