Mohon tunggu...
Deni Lorenza
Deni Lorenza Mohon Tunggu... Lainnya - penulis

Seorang penulis berdedikasi yang mengeksplorasi pengembangan diri dan perubahan hidup melalui tulisan yang inspiratif dan berbasis penelitian ilmiah.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Infrastruktur, Menghubungkan Kehidupan Sehari-hari dengan Masa Depan Berkelanjutan

4 September 2024   06:00 Diperbarui: 4 September 2024   06:07 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Infrastruktur dan Kehidupan Sehari-hari: Menyelami Apa yang Tak Terlihat Tapi Penting

Bayangkan sebuah sore yang tenang di rumah. Kamu baru pulang dari sekolah atau kerja, melempar tas ke sofa, dan menyalakan lampu. Kamu membuka kulkas, mengambil bahan-bahan untuk memasak makan malam, dan mungkin memutar musik untuk menemani suasana. Semua kegiatan sederhana ini sebenarnya bergantung pada sesuatu yang jauh lebih besar, sesuatu yang sering kali kita anggap biasa dan jarang kita pikirkan: infrastruktur.

Ya, infrastruktur seperti listrik, air, jaringan pembuangan, bahan bakar, dan telekomunikasi adalah fondasi yang mendukung hampir semua aktivitas kita sehari-hari. Mungkin kita jarang memikirkannya, tetapi setiap kali kita menyalakan lampu, membuka keran air, atau mengakses internet, kita berinteraksi dengan sistem infrastruktur yang sangat kompleks. Sistem ini menghubungkan kita dengan dunia dan memungkinkan kita menjalani hidup yang kita inginkan. Namun, bagaimana jika kita mulai melihat infrastruktur bukan hanya sebagai layanan yang kita gunakan, tetapi sebagai bagian penting dari kebebasan kita untuk memilih dan menjalani hidup yang kita nilai?

Makna Sebenarnya dari Agensi: Kebebasan Melalui Infrastruktur

Mari kita bicara tentang konsep "agensi." Agensi, dalam konteks ini, berarti kebebasan untuk membuat pilihan dan mengarahkan hidup kita sesuai dengan nilai-nilai yang kita pegang. Seorang ekonom terkenal, Amartya Sen, pernah berkata bahwa kekayaan atau uang sebenarnya tidak penting dalam dirinya sendiri, melainkan karena kebebasan yang diberikannya kepada kita untuk menjalani kehidupan yang kita anggap bernilai. Namun, apakah hanya uang yang memberikan kebebasan? Bagaimana dengan akses terhadap air bersih, listrik, dan jaringan telekomunikasi?

Jika kita merenung sejenak, kita akan menyadari bahwa agensi atau kebebasan kita untuk memilih tidak hanya bergantung pada kemampuan finansial, tetapi juga pada infrastruktur bersama yang memungkinkan kita untuk mengakses kebutuhan dasar dengan mudah. Bayangkan orang-orang yang setiap hari harus menghabiskan waktu hanya untuk mendapatkan air bersih atau bahan bakar. Waktu dan energi mereka tersita hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar. Perbedaan ini bukan hanya masalah uang, tetapi lebih pada akses terhadap infrastruktur yang adil dan merata.

Infrastruktur sebagai Sebuah Sistem Kolektif

Sekarang, mari kita lihat lebih dalam lagi. Infrastruktur seperti jalan, listrik, dan telekomunikasi sebenarnya adalah jaringan kolektif yang menghubungkan kita semua. Mereka meningkatkan nilai melalui penggunaan bersama dan memungkinkan layanan penting untuk diakses oleh semua orang. 

Misalnya, jaringan air yang kita gunakan setiap hari berasal dari sumber daya bersama, seperti waduk atau bendungan, yang dikelola untuk kepentingan umum.

Sistem-sistem ini dibangun berdasarkan kerjasama dan sumber daya bersama, dan mereka menghubungkan kita tidak hanya satu sama lain, tetapi juga dengan lingkungan kita dalam skala global. Ketika kita berbicara tentang air atau listrik, kita tidak hanya berbicara tentang kebutuhan individu, tetapi juga tentang bagaimana kebutuhan tersebut dipenuhi melalui jaringan kolektif yang melibatkan banyak orang dan sumber daya di seluruh dunia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun