Antiinflamasi. Radang atau inflamasi adalah respon protektif setempat yang ditimbulkan oleh cedera atau kerusakan di jaringan yang berfungsi untuk menghancurkan, mengurangi, atau melokalisasi (sekuster) baik agen pencedera maupun jaringan yang cedera itu. Semakin tinggi kadar ekstrak kencur yang digunakan maka persentase radang yang terjadi semakin kecil serta semakin tinggi persentase inhibisi radang, dengan demikian dapat dinyatakan bahwa semakin besar kadar ekstrak kencur yang digunakan maka semakin baik efeknya sebagai antiinflamasi.
Antikanker. Kanker ialah salah satu penyebab kematian manusia yang cukup besar, yang mana disebabkan oleh pertumbuhan sel yang tak terkendali. Ada banyak sekali faktor dilaporkan mengenai pemicu kanker yang dianggap menjadi karsinogen beberapa diantaranya yaitu radiasi, virus, pewarna makanan. Karsinogen adalah senyawa atau zat yang memicu adanya perubahan materi genetik. Antineoplastik ialah kata yang digunakan untuk penggunaan obat atau senyawa yang digunakan dalam mengatasi penyakit kanker. Oleh karena itu, senyawa anti kanker memiliki aktivitas sebagai antineoplastik. Aktivitas antineoplastik dapat diukur melalui waktu hidup serta jumlah sel tumor serta perubahan atau kerusakan morfologis inti sel. EPMS memperlihatkan efek antiangiogenik dalam uji cincin aorta tikus. Efek ini ditemukan melibatkan penghambatan fungsi vitalsel endotel, seperti proliferasi, migrasi, tabung pembentukan, serta disebabkan oleh penghambatan sintesis faktor pertumbuhan endotel vaskular dalam sel. Jadi, EPMS dapat sebagai prekursor potensial dalam pengembangan agen terapi dengan potensi untuk mengobati penyakit yang melibatkan peradangan serta angiogenesis.
Antibakteri. Bakteri adalah salah satu kelompok mikroorganisme penyebab berbagai penyakit seperti diare, tuberkulosis, kolera, sipilis, serta antrak. Oleh sebab itu, demi mengatasi penyakit tersebut dimanfaatkan senyawa anti mikroba. Kencur sudah lama digunakan untuk mengatasi berbagai gangguan kulit serta mengatasi kolera, batuk dan ganguan tengorokan, yang mana penyakit ini ialah penyakit yang ditimbulkan oleh infeksi mikroba. Banyak sekali metode dikembangkan untuk menguji aktivitas anti mikroba diantaranya metode difusi serta zona hambat terhadap mikroorganisme. Senyawa EPMS yang terakndung dalam kencur terbukti memperlihatkan aktivitas antibakteri dan terbukti dapat menghambat infeksi bakteri penyebab Tuberkulosis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H