"Kapan nih main lagi ke Bogor?" undang kang Bugi.Â
Saya pernah berkunjung ke rumah kang Bugi. Jadi kerap ditawari main lagi. Nantilah kang, suatu saat main lagi deh. Banyak yang ingin dibicarakan juga sih. Uhuuuy.
Nah, untuk kunjungan ketiga, saya barengan dengan Kompasianer Riap Windhu. Berhubung tinggalnya di daerah Slipi maka saya suruh naik kereta ke Pondok Ranji. Baru saya jemput di sana. Karena satu arah.
Tak ada masalah lah ya. Yang jadi masalah adalah waktu janjiannya. Undangan mulai pukul 14.00 WIB. Eh, pukul 13.45 WIB baru meluncur dari stasiun Pondok Ranji. Eaaaa.
Ya, sudah gaskeun sesampainya saja. Jalanan lancar jaya. Ada macet sedikit di sekitar terminal Parung. Biasalah. Memasuki Kota Bogor sempat liyer sebentar.Â
"Kok jalannya kayak balik lagi?"
Daripada kejadian nyasar lagi, akhirnya bertanya saja dengan ojol yang sedang berhenti. Setelah diberikan arahan kita lanjutkan perjalanan. Tetap menggunakan map untuk sampai ke tujuan. Karena lupa lokasi rumahnya.
Tiba ditujuan pukul 15.45 WIB. Lumayan cepat. Acara sudah selesai. Paling ngobrol-ngobrol dengan tuan rumah. Di sana berkenalan dengan teman mas Ony.
Menambah pertemanan lagi. Tak lama Kompasianer Tamita Wibisono datang. Kita temu kangen. Saya bertemu terakhir sewaktu di Bali. Sejak ia kembali ke Jakarta belum jumpa lagi. Ya sudah anggap saja temu kangen.
Kunjungan kali ini agak berbeda dari kunjungan sebelumnya. Karena pohon rambutan di rumah mas Ony sedang berbuah. Jadi ada keseruan memetik pohon rambutan dan menikmatinya secara langsung.Â
Jarang-jarang kan makan rambutan langsung dari pohonnya? Usai ngobrol-ngobrol akhirnya satu per satu pamit. Agar tidak kemalaman tiba di rumah. Apalagi saya dan Windhu motoran. Menghindari jangan sampai kejukidi jalan. Sebab cuaca sedang tidak menentu.