Berhubung sudah menerima tawaran tersebut. Saya harus komitmen dan mengikuti jadwal yang diberikan. Seperti jadwal di hari Sabtu dan Minggu sebelum hari Seninnya syuting. Saya pulang malam terus.
Hari Sabtu pagi sampai siang sudah ada acara. Sorenya harus datang untuk latihan dialog dan fitting baju. Hari Minggu pagi sampai siang mengurus kabaret. Siang sampai sore ada event di ICE BSD. Dari sana lanjut ke arah Muncul untuk mengambil gelang yang akan dipakai syuting.Pulang sudah larut malam. Esok pagi sudah harus berangkat syuting. Weh, benar-benar padat merayap jadwalnya. Tiba di lokasi syuting masih harus diputar-putar oleh maps. Meski akhirnya sampai juga di lokasi.
Dengan sepol kemampuan saya coba melakukan yang terbaik sesuai arahan. Ternyata tidak mudah ya melakoni seni peran tersebut. Mungkin karena saya baru pertama kali dan tanpa persiapan yang matang.
Jujur ini menjadi sebuah pengalaman berharga bagi saya. Ada banyak hal yang saya dapatkan selama satu hari bersama mereka. Tak hanya suasana syutingnya. Tapi juga kebersamaan dari sebuah tim. Serta kesabaran dan tanggungjawab dari masing-masing personil.
Tanpa ada rasa kebersamaan dan rasa tanggungjawab yang besar disertai kesabaran yang tinggi. Maka tidak akan bisa bekerja dalam sebuah tim yang ritme kerjanya pun tidak jelas jam berapa selesainya. Semua tergantung kondisi di lapangan.
Satu hari syuting yang penuh cerita dalam hidup saya. Terima kasih teman-teman KOMiK atas kepercayaan yang diberikan. Senang bisa mengenal kalian, Abdul dan Lela. Serta kru film Ngidam. Sukses untuk kalian semua. Salam hangat dari Tangerang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H