Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mengenang Pertama Kali Naik Pesawat ke dan dari Bandara Internasional Minangkabau

7 Juni 2023   02:36 Diperbarui: 7 Juni 2023   03:51 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditambah ada penumpang balita yang menangis terus sejak masuk pesawat. Menurut kepercayaan orang tua saya,  hal tersebut menandakan kalau si bayi merasakan aura buruk.

Dan terbukti. Ketika sedang asyik-asyiknya memandang bintang-bintang dari jendela, tiba-tiba pesawat yang ditumpangi seperti anjlok atau turun dari ketinggian. Penumpang menjerit. Bahkan ada yang menangis. Jantung saya serasa mau copot.

"Ya, Tuhan. Masa iya saya harus mati dengan cara seperti ini?"

Tak lama pesawat seperti naik kembali. Tapi tak lama pula pesawat tiba-tiba oleng ke kanan, selanjutnya oleng ke kiri. Barulah tenang kembali. Wah, suasana panik melingkupi penerbangan kembali ke Jakarta malam itu.

Saya bahkan sempat menyalakan ponsel dan mengirim pesan pada keluarga. Menceritakan kondisi yang dialami. Setelah itu ponsel saya matikan. Saya memejamkan mata, pasrah atas apa yang akan terjadi selanjutnya.

Setelah beberapa saat dan saya mengintip arah jendela kok melihat lampu kelap-kelip, perasaan saya sedikit lega. Artinya sebentar lagi pesawat akan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta.
Begitu pesawat landing dan benar-benar berhenti. Semua penumpang langsung berseru.

"Alhamdulillah."

Saya dan semuanya merasa lega setelah kurang lebih 2 jam merasakan ketegangan. Itulah pengalaman pertama saya naik pesawat ke dan dari Bandara Internasional Minangkabau, campur aduk rasanya. (EP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun