Jeep tersebut menghentikan lajunya. Si pengemudi menanyakan maksud dan tujuan saya ke sana.
"Saya akan menghadiri acara Glamping Sastra Indonesia di sana. Saya dari Jakarta. Makanya tidak familiar daerah sini."
Setelah mengetahui maksud dan tujuan saya. Si pengemudi terlihat manggut-manggut.
"Kalau begitu ikuti saya. Saya juga mau ke sana."
Bukan main girangnya hati saya. Wah, kebetulan yang bukan kebetulan. Artinya ini pertolongan Tuhan melalui si pengemudi jeep.
"Dari tadi kek mas berhenti. Jadi saya enggak perlu kesal dan sebel sama sampeyan," gumam saya dalam hati.
Saya mengikuti laju jeep tersebut dengan perasaan senang. Tak ada rasa was-was. Padahal jalur yang dilalui cukup sulit dan licin akibat hujan. Rasa letih saya hilang karena sebentar lagi tiba ditujuan.
Benar saja. Jeep tersebut menuju tempat yang saya sebutkan. Saya parkir di area parkir motor. Si pengemudi jeep parkir di area parkir mobil. Saya segera menuju kafe yang ada di sana. Begitu juga si pengemudi jeep.
Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada si pengemudi jeep. Sebelum saya diantar ke lokasi acara oleh petugas yang berjaga di sana. Akhirnya saya sampai juga ditujuan. Meski terlambat beberapa jam.
Acara dimulai pukul 14.00 WIB. Sementara saya baru sampai pukul 17.00 WIB. Usai registrasi dan meletakkan barang-barang. Istirahat sejenak dan berkenalan dengan sesama peserta. Saya kepikiran si pengemudi. Masih di kafe tersebut atau tidak ya?
Saya ingin menemuinya sekali lagi untuk mengucapkan terima kasih. Juga untuk memintanya membubuhkan tandatangan di helm saya. Untuk kenang-kenangan dan tanda syukur. Lantaran si pengemudi jeep tersebut saya bisa tiba di sini tanpa "drama" berarti.