"Bisa. Asal mau. Lha, kamunya enggak mau. Enggak sabaran orangnya. Sedikit-sedikit emosi."
"Cobalah belajar menahan diri. Aku juga dulu begitu. Tapi lama-lama bisa kok. Yang penting niat. Di agama kita masing-masing kan diajarkan tentang apa itu sabar. Bagaimana agar bisa bersabar."
Awalnya saya sempat sebal dinasihati seperti itu. Tapi lama-lama mikir juga.
"Oiya, ya? Bener juga. Dia aja bisa masa aku enggak."
Itulah sepenggal kisah saya bersama seorang kawan yang beragama Budha. Selalu memberikan nasihat yang menyejukkan hati.
Saat Hari Raya Waisak seperti sekarang ini, biasanya si kawan akan membawakan saya buah-buahan saat bertemu.
Kemudian si kawan bercerita tentang kegiatannya saat perayaan Waisak.Â
Karena saya ingin  mendengar ceritanya. Cerita langsung dari yang merayakan. Bukan dari menonton televisi atau membaca beritanya di koran. Begitulah saya. (EP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H