"Iya, tunggu saja. Surat penugasanku sedang dipersiapkan."
"Siiip."
"Kutunggu di Mamuju," katamu.
"Siap."
"Tunggu aku di Mamuju," sahutku.
Lalu kau tertawa. Tentu saja diwakilkan oleh emoticon yang kau kirim.Â
Rupanya itu senyum terakhir yang kau berikan dan itu pesan terakhir yang kaukirim. Sebab selang beberapa jam kemudian berita itu muncul. Kau pun hilang bak ditelan bumi.Â
Sahabat,
Aku berharap kau baik-baik saja. Meski kondisi di sana tak baik. Aku selalu menanti kabar darimu. Aku tanyakan di grup tak ada yang tahu. Akhirnya aku hanya bisa berdoa dalam diam. Semoga Tuhan melindungi dirimu di mana pun berada.
"Kutunggu di Mamuju."
Pesan terakhir yang kau kirim. Pesan yang membuatku bersemangat dalam menerima tugas ini. Namun kini aku merasa tak ada gairah. Sebab tak ada yang menunggu kedatanganku.