Saya sangat gregetan terhadap keluarga si suami. Kok tega menutupi kondisi kejiwaannya? Menikahkannya pula dengan orang yang tak tahu apa-apa. Ini sama saja menjerumuskan orang ke kandang macam. Bisa diterkam kapan saja. Biar pun dikatakan macannya sudah jinak. Tetap saja. Macan gitu loh!
Ketahuilah, perbuatan menutup-nutupi kondisi kejiwaan anggota keluarga yang terganggu merupakan tindak kejahatan. Bagaimana tidak jahat? Kalau menjerumuskan orang lain ke dalam situasi mencekam seperti ini.Â
Selama 1x24 jam, dikali 1 Minggu, 1 bulan, 1 tahun dan mungkin seumur hidup (jika tetap bertahan) harus menanggung beban mental. Antara menjaga harga diri keluarga dan menjaga keselamatan dirinya sendiri.Â
Jika tidak kuat bisa-bisa ikut terganggu juga jiwa orang tersebut. Sebab mental yang tertekan dan tidak mampu mengatasinya, salah satu penyebab stress dan gangguan jiwa.
Hal tersebut yang terjadi pada diri suami si tetangga. Menurut si tetangga, suaminya memang tidak boleh terlalu capek. Ketika si tetangga hamil dan melahirkan, otomatis si suami ikut capek. Hal tersebut yang kemudian memicu stress pada dirinya. Ditambah urusan pekerjaan yang tak ada hentinya.Â
Wah, ternyata repot juga ya? Hal-hal yang lumrah dialami oleh setiap orang. Rupanya tidak bisa dihadapi oleh orang-orang dengan kondisi tertentu. Maka jangan menutupi kondisi kejiwaannya seseorang demi harga diri keluarga.Â
Alih-alih menjaga harga diri, tindakan menutup-nutupi tersebut justru bisa membuat orang lain mati. Â
Berlanjut ke cerita si tetangga tadi. Rupanya kondisi si suami semakin parah. Kabarnya ada yang meengguna-guna juga. Ada kawan kerja yang tidak suka terhadapnya. Semenjak kambuh praktis ia tidak bisa bekerja. Namun gaji yang diterimanya tetap sama. Hal tersebut memicu timbulnya kebencian tersebut.
Kondisi seperti ini tak bisa disembunyikan terus menerus. Akhirnya pihak keluarga perempuan diberitahu. Si tetangga dan anak-anaknya diminta untuk tinggal bersama mereka.Â
Beberapa bulan kemudian si tetangga datang berkunjung. Ia mengabarkan bahwa rumahnya akan dijual. Ia juga sedang mengurus proses perceraian. Suaminya tidak bisa ditangani lagi. Dengan terpaksa pihak keluarga membawanya ke rumah sakit jiwa.Â
Akibat menutupi harga diri, hancur hati seorang istri. Seorang ibu yang harus mendampingi putra-putrinya tumbuh dan berkembang dengan status ayah sakit jiwa. Dan ini bukan perkara mudah. Oleh karenanya pikirkan masak-masak perbuatan menutup-nutupi kondisi kejiwaan anggota keluarga yang terganggu. (EP)