"Ismaaaaa!!!"
Aku langsung melempar serbet makan saat mendengar namaku dipanggil dengan suara melengking seperti di hutan.
"Sana cepat. Nanti keburu ke sini sambil ngoceh-ngoceh," kata ibu yang sedang menata meja makan dengan mimik khawatir.
"Iiiya, Bu."
Aku bergegas menuju ruang tengah.
"Ada apa ibu nyonya?" kataku begitu tiba di ruang tengah.
Wajah ibu nyonya terlihat tegang.
"Cepat susul Non Arum di garasi. Ia mau pergi naik motor. Kamu langsung naik ke motornya ya? Jangan biarkan ia pergi sendiri."
"Tapi bagaimana kalau Non Arum marah ibu nyonya? Saya ta..."
Belum selesai aku bicara, ibu nyonya sudah menyambar.
"Saya lebih marah kalau sampai Non Arum pergi sendiri sementara kamu masih berdiri di sini."