Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sebab Lagu Kususuri Ujung Aspal Pondok Gede

11 Februari 2019   15:38 Diperbarui: 11 Februari 2019   16:15 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  (Song: Iwan Fals. Ujung Aspal Pondok Gede)

Nah, lirik lagu ini pernah menyentak-nyentak jiwa petualangan saya. Kalau sampai diangkat ke dalam sebuah lagu, tentu daerah ini dulunya memang istimewa. Tahu dong siapa itu Iwan Fals? Penyanyi yang sarat dengan kritik sosialnya. Saya salah satu penggemar lagu-lagu Iwan Fals. Dan salah satu cara saya mengapresiasikan lagu-lagunya dengan menjelajah. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Untuk memenuhi hasrat keingintahuan saya, maka pada satu ketika saya sengaja jalan-jalan ke daerah Ujung Aspal Pondok Gede. Waktu itu bersama seorang kawan, saya melakukan penyisiran dari daerah Pondok Gede sampai bertemu daerah Ujung Aspal dengan mengendarai motor. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Ngobrol dengan sopir angkot jurusan Pondok Gede-Ujung Aspal sampai makan dipinggir jalan di daerah Ujung Aspal. Berbagai cerita dan celoteh saya dengar dari mereka yang mengaku penduduk lama daerah itu. Bahkan ada yang dengan senang hati mengantar saya, menunjukkan batas daerah Ujung Aspal. Wah, ini menyenangkan sekali buat saya. Yang tadinya hanya ingin tahu, jadi tahu banyak deh. 

Mungkin bagi yang tidak paham akan mencibir, "Ngapain jauh-jauh cuma pengen tahu gitu aja. Buang-buang waktu."

Untuk diketahui, saya tinggal di daerah Tangerang. Cibiran itu bisa jadi benar. Enggak penting. Tetapi bagi saya memiliki arti. Setidaknya saat mendengarkan lagu Ujung Aspal Pondok Gede, saya sudah tahu daerahnya. 

Pada saat jalan-jalan ke daerah sana, saya bisa membayangkan suasana daerah tersebut dahulunya sebelum seperti ini. Seperti yang digambarkan dalam lirik lagu tersebut. Rimbun dan anggun, ramah senyum penghuni dusun.

Namanya juga fans. Ada banyak cara dalam mengapresiasikan sebuah karya. Dan inilah cara saya. Bagaimana dengan Anda? (EP)

Note: Tulisan senada pernah dimuat juga di blog pribadi http://jejakdara.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun