Ladang yang luas habis sudah sebagai gantinya
Reff:Â
Sampai saat tanah moyangkuÂ
Tersentuh sebuah rencana dari     serakahnya kota
Terlihat murung wajah pribumi
Terdengar langkah hewan bernyanyi
Di depan masjid rumah bapak wakil pak lurah
Tempat dulu kami bermainÂ
Mengisi cerahnya hari
Namun sebentar lagi, angkuh tembok pabrik berdiri
Satu per satu sahabat pergi dan tak kan pernah kembaliÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!