Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Bersepeda ke Jatiwaringin

31 Desember 2018   08:38 Diperbarui: 31 Desember 2018   14:17 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan benar saja. Begitu saya ikuti petunjuk tukang parkir tadi, saya sampai di komplek yang dituju. Bukan main senangnya hati ini. Hal pertama yang saya cari adalah Musalla atau masjid. Karena sudah tiba waktu Zuhur. Selain itu saya juga ingin membersihkan badan dan berganti pakaian. 

Sumber : dokpri
Sumber : dokpri
Setelah menemukan Musalla, saya membersihkan badan dan segera menunaikan kewajiban sebagai seorang muslim. Tak terkira rasa syukur saya dalam doa-doa yang dipanjatkan. Karena berhasil tiba ditujuan tanpa ada halangan. Setelah itu saya segera mengabari Bu Maria dan mengatakan posisi saya. 

Selanjutnya meluncurlah saya ke nomor rumah yang diberikan. Begitu tiba di depan rumah, Bu Maria sudah menunggu. Beliau terkejut melihat saya mengendarai sepeda. "Loh! Nak, kamu bersepeda dari Tangerang? Ya, ampun. Berani sekali. Itu kan jauh. Ayo masuk!" 

Saya hanya senyum-senyum saja. Usai memarkir sepeda kami berpelukan penuh rasa haru. Layaknya ibu dan anak. Bahagia bisa bertemu kembali. Kami berbincang-bincang melepas rindu dan bercerita tentang banyak hal. Tak terasa hampir dua jam saya bertamu. Sebelum pukul 14.00 WIB saya segera pamit. Karena waktu sudah menunjukkan saat-saat untuk beristirahat. 

Saya tidak ingin menyita waktu istirahatnya. Mau meluangkan waktunya demi berjumpa dengan saya itu sudah kebahagiaan tersendiri. Padahal hari itu seharusnya beliau akan diajak pergi oleh anaknya. Jadi dengan segera saya pun mohon diri. 

Lega rasanya sudah menuntaskan setengah dari perjalanan ini. Selanjutnya masih harus berjuang menuju jalan pulang. Karena arah pulang maka saya lebih santai. Sebab jalur yang akan dilalui pun sudah jelas. Di pertengahan jalan setelah pasar Pondok Gede menuju arah pulang, saya melihat warung Sego Pecel. Lidah Jawa ini lantas saja menggeliat minta mencicipi. 

Akhirnya saya arahkan sepeda ini ke warung untuk makan Sego Pecel. Berhubung belum terlalu lapar, hanya kepingin saja maka saya memesan satu porsi pecel tanpa nasi. Minumnya segelas teh hangat. Wah, nikmat sekali rasanya. 

Sumber : dokpri
Sumber : dokpri
Usai menikmati pecel dan istirahat sejenak. Saya kembali mengayuh sepeda ini. Perjalanan masih jauh. Berhubung arah pulang dan jalur sama yang dilalui. Jadi tak ada spot-spot untuk ber-selfie ria. Maka saya pun konsentrasi mengayuh sepeda. Mengayuh dan mengayuh terus. Hingga akhirnya tepat pukul 18.00 WIB saya sampai di rumah tanpa halangan sedikit pun. Alhamdulillah. Terima kasih ya Allah atas perlindungan-Mu. 

Bersepeda sejauh ini asal mau dan yakin atas keberadaan-Nya. Semua bisa dilalui dengan indah. Saya sudah membuktikannya. Yuk bersepeda! Enggak usah jauh-jauh, sekitaran komplek rumah saja. Yakin deh bisa bikin happy. Apalagi kalau ketemu gebetan. Ups! (EP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun