Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mitos atau Fakta, Hubungan Intim PASUTRI yang Tak Teratur Pencetus Kanker Prostat

1 Desember 2018   14:00 Diperbarui: 1 Desember 2018   14:14 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KANKER. Salah satu jenis penyakit yang masih menjadi momok di kalangan masyarakat. Apapun jenis penyakitnya ketika di depan penyakit tersebut ada kata kanker, maka bisa membuat shock orang yang mendengarnya.

Selama ini jenis kanker yang dikenal masyarakat luas lebih terfokus pada kaum perempuan. Seperti kanker payudara, kanker leher rahim dan lain-lain. Padahal kaum laki-laki ternyata rentan juga terhadap penyakit kanker. Utamanya kanker prostat. 

20181129-040010-jpg-5c022117c112fe08891bca56.jpg
20181129-040010-jpg-5c022117c112fe08891bca56.jpg
Di Indonesia kanker prostat mulai meningkat insidens dan prevalensinya. Namun masyarakat awam belum memahami hal tersebut. Apalagi gejala umum terindikasi kanker prostat hampir sama dengan penyakit gangguan pada kandung kemih. Yakni sama-sama bermasalah ketika buang air kecil.

Menurut data yang didapat pada tahun 2002, Indonesia menduduki peringkat ketiga dunia terbanyak penderita kanker prostatnya. Kenapa hal ini bisa terjadi? Sebab masyarakat Indonesia tingkat kepeduliannya masih rendah terhadap kesehatan diri. Masih takut melakukan pemeriksaan dini ketika terjadi masalah pada tubuhnya. Baru mau ke dokter ketika kondisi sudah parah. Padahal bisa jadi tanda-tanda terpapar penyakit serius sudah ada sejak lama.

Untuk itu Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta menggelar seminar mengenai kanker prostat bertajuk "Pentingnya Deteksi Dini."Bertempat di Ruang Pertemuan Lantai 1, RSCM Kencana, acara ini diikuti oleh puluhan peserta dari Jabodetabek.

Selaku pembicara dalam seminar ini adalah dr. Agus Rizal AH Hamid,SpU, PhD. Dokter spesialis bedah di RSCM. Ia mengatakan bahwa penderita kanker tidak bisa dikatakan seratus persen sembuh. Tetapi bisa diupayakan untuk bisa bertahan hidup hingga 10 tahun ke depan. Terlepas dari takdir kehidupan setiap manusia. "Jadi kalau bicara kanker, tidak bisa bicara sembuh, " ujar dokter Rizal.

Faktor Risiko Kanker Prostat

Lalu bagaimana cara mengetahui faktor risiko kanker prostat? Tentu saja melalui pemeriksaan dini dengan memperhatikan faktor risiko berikut:

* Usia

* Ras/Etnik

* Riwayat keluarga

* Perubahan gen

* Sindrom metabolik: diabetes, kolestrol, obesitas

* Diet

* Kebiasaan merokok

* Paparan zat kimia

* Inflamasi pada prostat

20181129-040936-jpg-5c022a13ab12ae62a45087d6.jpg
20181129-040936-jpg-5c022a13ab12ae62a45087d6.jpg
Laki-laki berusia di atas 50 tahun rentan terhadap penyakit kanker prostat. Apalagi bagi mereka yang memiliki gangguan pada kandung kemih. Sering buang air kecil di tengah malam dan hanya sedikit-sedikit. Memang bukan berarti orang tersebut terindikasi kanker prostat. Tetapi gejala tak normal ini memicu kemungkinan adanya penyakit tertentu. Untuk itu perlunya melakukan pemeriksaan PSA atau colok dubur.

Colok Dubur vs PSA

Colok dubur dan PSA, keduanya merupakan cara untuk mendeteksi kanker prostat. Jika pada colok dubur dokter melakukan pemeriksaan melalui dubur dengan menggunakan alat tertentu. Maka pada PSA melalui pemeriksaan darah dan tahapan lain. 

20181201-053703-jpg-5c02214812ae944b4c0a8f97.jpg
20181201-053703-jpg-5c02214812ae944b4c0a8f97.jpg
Pada colok dubur sensitivitas yang diketahui 59% dan spesifikasi 94%. Adapun hal-hal yang mampu dinilai dari colok dubur adalah ukuran prostat, konsistensi, bentuk, dan ada tidaknya abnormalitas bentuk prostat. Hasil colok dubur yang abnormal merupakan indikasi untuk biopsi prostat.

Sedangkan PSA adalah Pemeriksaan Antigen Spesifik Prostat. Alat utama skrining prostat. Sensitivitas yang didapat 21% sedangkan spesifikasi 91%. Dapat diketahui juga nilai PSA kita. Jika terjadi peningkatan PSA maka kemungkinan besar terjebak kanker prostat. Adapun PSA yang normalnya adalah kurang dari 4 ng/ml.

Apakah hanya laki-laki dengan usia di atas 50 tahun yang rentan terhadap kanker prostat? Ya. Tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi juga terhadap orang yang usianya di bawah 50 tahun. Karena kanker prostat ini ternyata menurun. Utamanya keluarga yang sedarah. 

Jika kakek kita ada yang terkena kanker prostat maka kemungkinan besar anak lelakinya memiliki bakat yang sama. Apalagi jika pola hidup si anak tersebut tidak sehat. 

prostate Center RSCM Kencana

20181201-053652-jpg-5c022183677ffb56c73391f7.jpg
20181201-053652-jpg-5c022183677ffb56c73391f7.jpg
Jika memiliki keluarga atau saudara dengan riwayat kanker prostat, sebaiknya memang melakukan pemeriksaan dini. Salah satu tempat yang bisa dijadikan rujukan adalah RSCM. Menurut Euis Suhartini salah satu perawat di RSCM Kencana, pemeriksaan di sini ada alurnya. Mulai dari proses registrasi sampai konseling. Jadi tidak asal periksa lalu melakukan tindakan begitu pasien setuju. Untuk informasi lebih jelas bisa menghubungi call center 1500135. Ada pun jadwal praktek dokternya hari Selasa, mulai pukul 08.00 WIB-selesai.

Cara Menjaga Agar Jangan Sampai Terkena Kanker Prostat

* Jaga pola hidup sehat

Sehat di sini tak hanya masalah lahir tetapi juga batin. Karena keduanya saling mempengaruhi. Bagi yang sudah berkeluarga menjaga hubungan intim dengan pasangan perlu diperhatikan. Terutama bagi mereka yang masih berusia produktif. Sebab hubungan intim yang terjaga baik dan teratur bisa menyehatkan diri. Normalnya 2-3 kali sehari dalam seminggu. Tetapi tergantung situasi dan kondisi.

* Jaga pola makan 

Dengan pola makan yang baik maka bisa terhindar dari obesitas. Konsumsi buah dan sayur yang mengandung antioksidan. Salah satunya buah tomat. Jangan mengkonsumsi vitamin E secara berlebih.

* Jaga diri dari polusi

* Olahraga teratur

Intinya lebih baik mencegah daripada mengobati. So, pilihan ada pada diri masing-masing. Ingin sehat? Jaga pola hidup sehat. (EP)

Artikel ini diulas juga dalam http://catatandenik13.blogspot.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun