Kesalahan kata ganti pada paragraf di atas dijumpai pada kalimat-kalimat yaitu: Joko bangun lalu terkejut rumahnya sudah digenangi air hujan, ibunya Joko sedang mengangkut barang-barangnya ke atas tempat tidur agar tidak terkena air. Kata Joko pada kalimat 3 dapat diganti menjadi ia. Ibunya Joko pada kalimat 3 dapat diganti menjadi ibunya. Tidak perlu lagi dengan --nya yang berfungsi sebagai akhiran. Begitu pun dengan kalimat 4 kata Joko dapat diganti dengan ia.
Ia merujuk pada kata Joko.
Ibunya merujuk pada kata ibu Joko.
Rumahnya merujuk pada kata rumah Joko.
Barang-barangnya merujuk pada kata barang-barang Joko.
Seharusnya:
Pada Jumat malam di desa sedang turun hujan deras, Joko berjalan di tengah sawah sambil kedinginan karena hujan. Ia habis mencari kayu bakar dan ingin segera pulang. Setiba di rumah itu, Jokok langsung tidur dan pagi hari pun masih tetap saja hujan. Ia bangun lalu terkejut rumahnya sudah digenangi air hujan, ibunya sedang mengangkat barang-barangnya ke atas tempat tidur agar tidak terkena air.
e. Â Kesalahan paralelisme
Kesalahan paralelisme adalah ketidaktepatan hubungan antara kalimat topik dengan kalimat penjelas yang menunjang, sejajar, dan sama. Contoh:
Paragraf:
Hujan turun sejak malam. Ku tunggu sampai reda. Tetapi. Pagi hari hujan belum reda. Ku lihat di depan jendela rumahku. Air hujan menggenangi halaman rumah penduduk. Tetapi hujan terus menerus turun menjadi lebat dan jelas. Dan pada akhirnya datanglah banjir yang besar. Dan banyak rumah penduduk yang terendam air.