"Boleh, tapi asal dia udah tahu syaratnya..." katanya sambil membersihkan giginya dari selipan nasi uduk yang baru disantapnya pagi itu.
"Sudah Bang, saya sudah tahu syaratnya..."kataku menjawab petanyaannya.
"Ya udah, pergi sana.. cari uang yang banyak ya..." katanya mengusir sambil melambaikan tangannya, bertanda bahwa ia menyuruh kami segera pergi.
"ini sapunya... tugas kita hanya menyapu kolong bangku kereta... sambil menyapu kita minta kesediaan pemumpang untuk menyumbang atas jasa kita, setelah sampahnya terkumpul banyak lo bisa buang sampah-sampah itu keluar dari gerbong kereta..."
***
Gimana penghasilan lo hari ini Roe, lumayan kan..." tanya Kentu
"Ya.. lumayan, setelah diberikan sebagian kepada Bang Hurlang, uangnya tinggal sepuluh ribu... ya lumayan untuk nambah bayar iuran sekolah... makasi ya Tu... lo udah Bantu gue..." kataku sambil berlari pulang membawa hasil kerja ku hari ini.
***
Mendung di ujung Barat Bekasi, menurunkan hujan air dari awan yang menghitam... hari ini seperti biasanya Heru bekerja seusai pulang sekolah... sudah dua minggu profesi tukang sapu di kereta ia jalankan... dan dari hasil kerjanya selama dua minggu ia sudah bisa mnegantongi uang sebesar seratus lima puluh ribu rupiah...
Alhamdulillah uangku sudah terkumpul seratus lima puluh ribu rupiah, tinggal lima puluh ribu lagi, mungkin Bapak dan Ibu dapat menambahkannya dalam waktu yang tak lama... Aku yakin tahun ini aku bisa ikut ujian dan lulus dari sekolah itu...
***