...Setelah meminum air itu mereka tidak merasakan kehausan lagi. Akan tetapi, mengapa Dangol merasa sesuatu yang aneh jika memandang Nan Sillak Mata Ni Ari. Kecantikan Nan Sillak Mata Ni Ari menarik perhatiannya... (hal 44)
Yang termasuk ke dalam tokoh protagonis di dalam cerita tersebut yaitu Raja Tagor laut, Tapi Mombang Putri, Dangol Halungunan, Raja Rohana, Raja Ripe Mandompang, dan Nan Sillak Mata Ni Ari. Tokoh antagonis dalam cerita iru adalah Raja Marhot, Raja Moragan, dan Naga.
Yang menjadi tokoh bawahan dalam cerita tersebut adalah Raja Ripe Mandompang, Tapi Mombang Puti, Raja Rohana, Guru Sojuangan, Raja Marhot, Nan Sillak Mata Ni Ari, dan Raja Hargurguran, dan Burta. Tokoh lataran dalam cerita itu di antaranya para Hulubalang, para menteri, para pembesar istana, dan para nasehat kerajaan. Di dalam cerita tersebut terdapat tokoh tambahan yaitu tiga orang nelayan, Gondon, Andorhait, Danoal, dan tukang juru mudi. Yang terakhir adalah yang menjadi tokoh andalan yaitu Patih Kerajaan (tokoh kepercayaan dari Raja Tagor Laut), Raja Marhot (tokoh kepercayaan dari Raja Irisan), dan Burta (tokoh kepercayaan dari ibu Nan Sillak Mata Ni Ari).
Alur dan Latar Cerita
Alur cerita yang disajikan dalam cerita Dangol Halungunan  adalah alur ketat, ini terlihat dari seluruh rangkaian cerita yang saling terkait antara satu cerita dengan cerita lainnya, sehingga tidak dapat dipisahkan. Peristiwa yang ditampilkan bergerak maju dan berurutan hingga akhir. Cerita seperti ini sering disebut dengan alur linear atau cerita dengan peristiwanya yang kronologis.
Berjalannya sebuah cerita tidak lepas dari adanya unsur latar di dalamnya. Latar cerita adalah segala keterangan, petunjuk, pengacauan yang berkaitan dengan ruang, waktu, suasanan, dan peistiwa yang terjadi di dalam cerita. Adapun fungsi latar itu sendiri yaitu memberikan informasi, situasi yang berkaitan dengan ruang dan tempat. Latar juga dapat difungsikan sebagai proyeksi keadaan batin para tokoh. Latar juga dapat menjadi metaphor dari keadaan emosional dan spiritual si tokoh. Beberapa latar yang terdapat di dalam cerita Dangol Halungunan yaitu latar sosial, latar fisik, dan latar netral.
Latar sosial merupakan gambaran dari keadaan masyarakat sekitar yang ditampilkan di dalam suatu cerita. Latar sosial dapat pula sebagai bentuk, perilaku kelompok sosial atau masyarakat, adat, kebiasaan dan cara hidup. Yang menjadi latar sosial di dalam cerita tersebut antara lain, keadaan masyarakat kerajaan, lingkungan keluarga kerajaan, perilaku tokoh dan adat atau suasana dari kerajaan. Contohnya adat pernikahan Raja Tagor dengan Nan Sillak Mata Ni Ari.
...Pesta pernikahan dan penobatan sebagai permaisuri itu dilakukanlah selama tujuh hari dan tujuh malam... (hal 45)
Latar fisik yaitu gambaran fisik yang menjadi tempat kejadian. Dalam cerita tersebut yang menjadi latar fisiknya adalah Negeri Horna Oalis, Negeri Irisan, Kerajaan Ria Lubis, Pulau Samison, Daerah Lumban Hanolnolan, Daerah Tinatan, dan Pelabuhan Sihepor.
Adapun latar netral biasanya sebagai pelengkap cerita. Latar-latar netral di antaranya ialah di pinggir pantai, di medan perang, di belairung, di tengah hutan, di pinggir kampung, hari sore, di istana, dan lain sebagainya.
Amanat