"Hati-hati di sana. Dan bawa lagi medali emasnya." Celetuk salah satu guru.
Aku pun tidak melupakan kedua teman terbaikku untuk berpamitan.
"Ingat, kalau ada apa-apa hubungi kami berdua." Ucap Vandi.
"Ok. Terima kasih."
"Yoga, sukses ya untuk kamu." Tiba-tiba Naomi muncul.
"Terima kasih. Oh ya, bagaimana dengan olimpiade kimia? Kapan mulainya?" Tanyaku pada Naomi.
"Mungkin setelah ujian. Sekali lagi sukses untuk kamu. Kita di sini berdoa untuk keberhasilan kamu."
"Jagain Naomi ya." Candaku pada Vandi dan Zaky, Naomi hanya tersenyum.
Aku meninggalkan sekolah untuk menuju PPM. Dan berkumpul dengan teman baru. Sudah dua minggu aku tinggal di asrama PPM dan besok aku akan berangkat ke luar negeri. Aku pun menghubungi orang-orang terdekatu kedua teman baikku dan tidak terkecuali dengan ibu. Aku meminta doa dari mereka. Oh ya, satu lagi aku pun menelepon Naomi.
Aku tidak asing lagi untuk naik pesawat menuju luar negeri. Tetapi untuk kali ini bukan karena paksaan melainkan sebuah dorongan hati. Aku harus bisa membawa harapan untuk orang-orang di Indonesia khususnya di sekolahku. Medali emas akan aku bawa dan aku kalungkan di leherku setibanya di bandara sepulang dari kejuaraan itu.
***