Dalam kontemplasi ini, kita juga harus mempertimbangkan peran teknologi dan data dalam memantau dan mengatur transfer pricing. Dengan kemajuan dalam analitik data dan kecerdasan buatan, ada potensi untuk menciptakan sistem yang lebih akurat dan responsif dalam mendeteksi dan mencegah praktik transfer pricing yang merugikan.
 Genealogi Transfer Pricing: Dari Kehendak Ketidaksadaran Menuju Kesadaran dalam Kerangka Positive and Negative Liberty oleh Hayek
Â
Kenapa Transfer Pricing Ada?
Untuk memahami mengapa transfer pricing muncul dan berkembang, kita dapat merujuk pada konsep kebebasan negatif dan positif oleh Friedrich Hayek.
Negative Liberty (Kebebasan Negatif)
Kebebasan negatif, menurut Hayek, adalah kebebasan dari paksaan eksternal. Dalam konteks transfer pricing, perusahaan multinasional mencari kebebasan dari pengaruh eksternal, seperti pajak tinggi dan regulasi yang membatasi. Dengan menggunakan transfer pricing, perusahaan dapat mengalokasikan laba ke yurisdiksi dengan pajak lebih rendah, memaksimalkan keuntungan mereka tanpa campur tangan negara yang berlebihan.
Positive Liberty (Kebebasan Positif)
Kebebasan positif adalah kemampuan untuk bertindak sesuai dengan keinginan dan tujuan pribadi. Bagi perusahaan, ini berarti kemampuan untuk mengelola dan mengoptimalkan operasi global mereka secara efektif. Transfer pricing memungkinkan perusahaan untuk menggunakan sumber daya mereka secara efisien dan mengalokasikan keuntungan dengan cara yang paling menguntungkan bagi mereka.
Bagaimana Transfer Pricing Berkembang?
Perkembangan transfer pricing dari kehendak ketidaksadaran menuju kesadaran dapat dijelaskan melalui beberapa tahap penting dalam kerangka kebebasan negatif dan positif.