Senin 27 November 2017 kemarin, Ketua Umum Prabowo Subianto datang ke kota semarang Jawa Tengah. Prabowo mengisi acara untuk memimpin rapat konsolidasi persiapan Pilgub Jawa Tengah 2018 dan Pemilu nasional 2019.
Yang menarik dari pertemuan krusial yang dilakukan oleh Prabowo dan Gerindra di Jawa Tengah tersebut, juga dihadiri oleh dua tokoh Jawa Tengah yang juga Mantan Menteri ESDM dan mantan aktivis yang kini adalah kader Gerindra. Kedua tokoh itu adalah Ferry Juliantono dan Sudirman said.
Seperti diketahui, Ferry adalah salah satu aktivis mahasiswa yang kini duduk sebagai kader Gerindra, dan Sudirman Said itu sendiri adalah mantan menteri ESDM kabinet Kerja Jokowi. Kedua tokoh ini selalu digadang-gadang akan maju dalam Pilkada Jawa Tengah, dan tentu saja kedua Tokoh ini selalu memiliki kedekatan dengan Partai Gerindra dan PAN yang kini berada diluar pemerintahan.
Ferry dan Sudirman Said selama ini memang diketahui memiliki kedekatan dengan kubu Prabowo, karena Ferry yang merupakan kader Gerindra serta Sudirman Said adalah Ketua Tim Sinkronisasi  Anies-Sandi. Seakan memperkuat kesan, kedua tokoh ini akan menjadi jagoan Prabowo ke depannya.
Sebagai tokoh yang bukan merupakan kader Gerindra, Sudirman Said seakan diberikan "panggung Politik", yaitu ketika dirinya diberikan kepercayaan menjadi ketua Tim Sinkronisasi Anies-Sandi. Karena memang nama Sudirman Said kembali santer terdengar ketika dirinya menjabat ketua tim sinkronisasi Anies-Sandi.
Kenapa Jawa Tengah?
Kenapa Jawa Tengah? Pertanyaan ini saya keluarkan karena pada Pilkada Jawa Timur dan Jawa Barat belum ada keputusan pasti Prabowo akan siapa tokoh-tokoh yang akan di usungnya. Apalagi Pilgub Jawa Barat yang hingga kini masih menyisakan misteri siapa tokoh yang akan di usung oleh Gerindra. Setelah Gerindra secara sepihak menolak pasangan calon Cagub dan Cawagub Jawa Barat usulan PKS, Yatu Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu.
Ditengah keraguan di kedua provinsi Pulau Jawa lainnya seperti Jawa Timur dan Jawa Barat yang sebenarnya peluang kemenangan Gerindra jauh lebih besar. Sehingga akan memunculkan pertanyaan, mengapa Jawa Tengah jauh lebih penting?
Tentu sudah menjadi rahasia umum, Jawa Tengah adalah basis terkuat PDIP yang merupakan rival Gerindra semenjak Pilpres 2014. Sehingga Jawa Tengah tentu adalah medan persaingan yang begitu penting bagi Gerindra, untuk merebut dominasi Jokowi dan PDIP yang begitu kuat di Jawa Tengah.
Apalagi Ganjar Pranowo yang merupakan kader PDIP dan Gubernur pertahana PDIP tersangkut kasus E-KTP, karena namanya masuk dalam nama-nama yang terlibat kasus E-KTP dalam dakwaan KPK.
Gerindra melihat celah ini, dan Gerindra semakin yakin ketika PDIP sepertinya ada keraguan untuk kembali mengusung Ganjar Pranowo sebagai Calon Gubernur Jawa Tengah 2018 mendatang.
Meskipun Ganjar Pranowo namanya masuk dalam kasus E-KTP akan tetapi mengalahkan dominasi PDIP di Jawa Tengah bukanlah pekerjaan mudah. Karena basis massa PDIP yang sudah mengakar di Jawa Tengah, tentu akan membuat pertarungan Jawa Tengah tidaklah semudah pertarungan Jawa Barat dan Jawa Timur. (Terutama Jawa Barat yang memang adalah basis massa kuat Prabowo)
Duet Sudirman Said-Ferry Juliantono, mungkinkah terjadi?
Hadirnya Sudirman Said dan Ferry Juliantono secara bersamaan pada rapat Konsolidasi persiapan Pemilihan Gubenur Jawa Tengah 2018, yang diadakan Gerindra pada senin 27 November kemarin. Seakan memunculkan pertanyaan, mungkinkah duet Sudirman Said-Ferry Juliantono terjadi?
Meskipun Ferry dan Sudirman Said akan bersaing untuk memperebutkan hati Prabowo untuk mengusung salah satu dari mereka. Tetapi sepertinya tidak akan menutup kemungkinan keduanya akan maju secara bersamaan.
Apalagi Gerindra sebagai partai ketokohan, yang elektabilitasnya tergantung pada figur Prabowo, tentu keputusan politik sepenuhnya berada dalam genggaman Prabowo.
Sudirman Said dan ferry Juliantono tentunya sama-sama memiliki kedekatan dengan Prabowo, apalagi keduanya selalu tampak akrab bersama. Kemungkinan duet tentu saja bisa menjadi peluang yang cukup besar, karena tidak adanya aroma persaingan yang terlihat antara Sudirman Said dan Ferry Juliantono selama ini.
Karena memang jika memang mereka akan bersaing memperebutkan hati Prabowo, pasti akan ada aroma persaingan yang terlihat. Tetapi selama ini tidak ada aroma persaingan dari mereka berdua.
Jika melihat komposisi, kedua tokoh in bisa saling melengkapi, entah Cagub itu Sudirman Said dan Ferry Juliantono Cawagub, atau sebaliknya. Apalagi Ferry Juliantono seperti tak menampik jika ditanya apakah dirinya akan berduet dengan Sudirman Said.
Secara komposisi, Ferry Juliantono adalah aktivis mahasiswa dan kader Gerindra. Sedangkan Sudirman Said, selain mantan Menteri ESDM di kabinet kerja Jokowi, juga merupakan aktivis anti korupsi.
Secara rekam jejak, Ferry dahulu adalah aktivis Politik yang pernah ditahan karena menentang kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM pada 2008. Selain itu Ferry juga pernah ditahan era Soeharto karena menjadi salah satu aktivis yang paling vokal.
Sedangkan Sudirman Said, selain mantan menteri Jokowi dan ketua tim Sinkronisasi Anies-Sandi. Beliau juga adalah aktivis anti korupsi yang selalu vokal menentang tindak pindana korupsi. Kiprah Sudirman Said terhadap pemberantasan korupsi terlihat nyata ketika mendirikan Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI). Bersama tokoh anti korupsi lainnya seperti Erry Riana (Mantan Pimpinan KPK), serta kuntoro Mangkusubroto (Kepala UKP4).
Kedua tokoh tersebut tentu memiliki kesamaan yaitu sama-sama aktivis, Cuma bedanya Sudirman Said aktivis anti korupsi. Sedangkan Ferry Juliantono adalah aktivis politik. Tetapi dengan latar belakang dan rekam jejak sebagai aktivis tersebut, bisa saja menjadi penambah elektoral mereka berdua kedepannya.
Gerindra tentu menyadari, Jawa Tengah adalah medan terberat dari seluruh Pemilihan Gubernur di Pulau Jawa. Karena dengan begitu kuatnya pengaruh Jokowi dan PDIP, tentu saja harus memerlukan kerja ekstra untuk bisa memenangkan Pilkada Jawa Tengah 2018. Padahal secara kalkulasi politik, Jawa Barat dan Jawa Timur seharusnya menjadi perhatian serius Gerindra sejak dini, karena peluang menang lebih besar disana.
Tentu adalah hal yang menarik, dimana ketika di Jawa Barat dan Jawa Timur. Prabowo dan Gerindra penuh keraguan, tetapi di Jawa Tengah Prabowo lebih serius menatapnya. Meskipun Jawa Tengah itu sendiri adalah "Kandang Banteng".
Sehingga mungkin saja secara tiba-tiba Prabowo memajukan sekaligus Sudirman Said dan Ferry Juliantono secara bersamaan di Jawa Tengah. Karena jika benar kedua tokoh ini akan dimajukan secara bersamaan, bisa saja akan menjadi lawan serius bagi PDIP di Jawa Tengah karena kedua tokoh ini juga tidak bisa dianggap remeh, rekam jejak keduanya sebagai aktivis bisa menjadi penarik simpati masyarakat Jawa Tengah itu sendiri. Apalagi keduaya adalah "Putra Daerah Jawa Tengah" yang cukup populer kini.
Apakah dengan memajukan sekaligus Sudirman Said-Ferry Juliantono, akan membuat sedikit mulus jalan Gerindra merebut "Kandang Banteng" yang selama 15 tahun lamanya berada dalam dominasi PDIP?
Referensi Berita
Bahas Pilgub Jateng, Prabowo Pimpin Rapat Konsolidasi di Semarang
Nantikan Keputusan Prabowo, Ferry: Internal Gerindra Dukung Saya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H