Karena dimanapun umat muslim menjadi mayoritas, pasti akan selalu mengayomi dan melindungi kaum minoritas. Jika kaum minoritas tersebut menghargai kita. Dan tentu saja dalam prinsip saling menghargai. Umat muslim adalah umat yang cinta damai, karena dimanapun muslim menjadi pemimpin pasti selalu mengayomi.
Masih ingat dengan kepemimpinan Sultan Sulaiman pada kejayaan kerajaan Ottoman dahulu? Sultan Sulaiman juga mengayomi para non muslim yang wilayahnya masuk di wilayah kekuasaan Kerajaan Ottoman. Sultan sulaiman dikala itu bersikap adil terhadap non muslim diwilayah kekuasaannya.
Isu Rohingya adalah isu kemanusiaan. Jika memang dikaitkan kepada agama, seharusnya dalam kapasitas solidaritas sesama muslim. Ya, solidaritas sesama muslim. Dan isu Rohingya tentu adalah air mata umat muslim dunia yang tersakiti hatinya ketika saudara seimannya berada dalam penderitaan yang amat sangat. Atau mungkin juga air mata para pegiat Ham yang selama ini mati-matian memperjuangkan Hak Asasi Manusia.
Sehingga kenapa mempersoalkan adanya kaitan politik dalam negeri dengan krisis kemanusiaan yang terjadi di Myanmar? Kenapa kita harus meributkan masalah seperti ini. ketimbang kita melihat lebih jelas pembantaian yang terjadi di Myanmar. Masihkah kita meributkan ada atau tidaknya penyerangan terhadap rezim Jokowi dengan kasus Rohingya?
Karena meskipun Kapolri bilang isu Rohingya lebih banyak dikaitkan dengan pemerintahan Jokowi berdasarkan penelitian dari media sosial tersebut. toh fakta dilapangan menunjukkan hubungan antar umat beragama di Indonesia baik-baik saja. Malahan kalangan agama Buddha dan etnis Tionghoa ikut menggalang dana diberbagai daerah di Indonesia yang ditujukan untuk Rohingya. Serta mengecam keras terhadap tindakan para Radikalis Buddha di Myanmar.
Karena dalam agama Buddha rasa cinta kasih dan menyayangi sesama adalah hal yang hakiki. Masih ingat dengan relawan Tzu Chi asal Taiwan yang ikut membantu secara besar-besaran pada tragedi bencana alam tsunami aceh pada tahun 2004 lalu? Dikala itu para relawan Tzu Chi asal Taiwan yang beragama Buddha. Membantu membangun rumah bagi para korban bencana tsunami Aceh yang beragama Islam.
Sehingga jika isu Rohingya dikaitkan kepada agama, jika saya diberikan kesempatan menjawab. Ya, karena dalam diri umat muslim ada rasa solidaritas kekeluargaan dan persaudaraan seiman. Dan tentu saja hubungan antara rohingya dan indonesia sebatas solidaritas sesama muslim. Seperti yang saya jelaskan diatas sebelumnya.
Akan tetapi jika isu ini dimainkan dalam isu Politik dan dijadikan untuk menyerang pemerintah, saya jelas tidak setuju. Begitu juga kepada pihak pemerintah yang seharusnya lebih bijak menanggapi isu kemanusiaan ini. Karena dibandingkan pemerintah merasa takut citranya tergerus akibat isu yang merembet keranah politik ini. Pemerintah itu sendiri harus melakukan tindakan nyata kepada Myanmar. Lebih dari langkah "Soft Diplomasi" yang telah dilakukan oleh Menlu Retno beberapa waktu lalu.
Sebagai sesama negara Asean, Indonesia harus bisa bersikap tegas terhadap Myanmar. Karena perlakuan Myanmar terhadap Rohingya sudah tidak bisa diterima dengan akal sehat. Karena pada abad 21 seperti ini masih ada pelanggaran terhadap hak asasi manusia seperti yang terjadi di Myanmar. Mungkin jika Indonesia bisa bertindak lebih tegas terhadap Myanmar, mungkin kepercayaan seluruh lapisan asyarakat Indonesia terhadap pemerintahan Indonesia pun akan tinggi. Dan tentu saja keresahan yang menghinggapi Kapolri tersebut tidak akan terjadi.
Apapun itu, Pemerintah Indonesia dan masyarakat yang bersebrangan dengan pemerintah Indonesia dalam hal ini pemerintahan Jokowi Widodo. Harus lebih bijak dan dewasa dalam bersikap. Karena masalah krisis kemanusiaan yang terjadi Myanmar. Lebih dari sekedar perbebatan antara ada atau tidaknya Domplengan Politik dalam isu kemanusiaan tersebut .
Karena Air mata Etnis Rohingya jauh lebih penting dari sekedar meributkan masalah itu. tahukah disaat kita meributkan masalah ini dan membuat perpecahan. Di Myanmar sana etnis Rohingya membutuhkan lebih dari sekedar bantuan materil. Hak hidup sebagai manusia bebas, dan kewarganegaraan. Itulah yang mereka butuhkan. Karena mereka sampai saat ini adalah etnis yang tidak mempunyai tanah air.