Mohon tunggu...
Denari PradityaUtama
Denari PradityaUtama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP UNSIL

Kesuksesan bukan milik orang pintar namun milik mereka yang mau berusaha

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Proses Bergabungnya Kroasia dengan Uni Eropa Pasca Melepaskan Diri dari Yugoslavia

17 Desember 2021   00:37 Diperbarui: 17 Desember 2021   00:47 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh : Denari Praditya Utama

Kroasia merupakan salah satu negara yang ada di benua Eropa, lebih tepatnya terletak di antara Eropa Tengah, Balkan, dan juga Mediterania. Negara ini juga berbatasan dengan beberapa negara lainnya seperti berbatasan dengan Hongaria di Timur Laut, Serbia di Timur, Bosnia-Herzegovina dan Montenegro di Tenggara, Laut Adriatik di Barat Daya dan Slovenia di Barat. Negara ibu kota ini merupakan Zagreb, dimana Zagreb juga merupakan kota terbesar yang ada di Krosia. 

Jika melihat kembali sejarah dari Kroasia ini, sangat menarik untuk selalu di bahas, dimana negara Kroasia ini merupakan salah satu bagian dari negara Yugoslavia yang pada akhirnya memisahkan diri. Setelah kematian Presiden Yugoslavia, Josip Broz Tito pada tahun 1980, Yugoslavia ini di landa oleh masalah baik itu krisis sosial ataupun ekonomi. 

Sehingga dampak dari masalah-masalah atau krisis-krisis yang dilanda tersebut adalah terjadinya ketidaksabilan dari negara-negara yang termasuk kedalam kawasan Yugoslavia, salah satunya Kroasia ini.

Pada April hingga Mei 1990, dilakukan pemilihan umum pertama dimana diikuti oleh berbagai partai yang ada di Kroasia. Partai yang memenangkan pemilu tersebut adalah partai Croatian Democratic Union (HDC), yang dipimpin oleh Franjo Tudman, dimana ia juga terpilih menjadi Presiden Kroasia pada masa itu. 

Sehingga secara resmi, Kroasia melepaskan diri dari Yugoslavia dan memperoleh kemerdekaanya pada 8 Oktober 1991, namun mereka baru mendaptakan pengakuan dari PBB sebagai negara berdaulat pada tahun 1992. Hingga pada akhirnya, Kroasia ini menjadi negara sendiri, dengan luas negaranya sekitar 56.594 km dengan memiliki iklim campuran benua Eropa dan Mediterania. 

Bahasa resmi dari kroasi ini adalah bahasa Kroasia, namun masih ada beberapa bahasa minoritas yang digunakan diantaranya bahasa Ceko, Hongaria, Italia, Rutheria, Serbia, dan Slovakia. Jumlah penduduk Rusia ini mencapai 4,28 juta jiwa dengan tingkat pertumubuhan penduduknya sekitar 0,005% per tahunnya.

Setelah  resmi menjadi negara sendiri dan melepaskan diri dari Yugoslavia, Yugoslavia ini memiliki kemauan untuk bergabung menjadi anggota Uni Eropa. Hal ini nampaknya sejalan dengan perluasan  yang dilakukan Uni Eropa pada tahun 1990-an dinegara Balkan Barat yang beranggotakan Kroasia, Bosnia-herzegovina, Macedonia, Kosovo, Serbia, Montenegro, dan Albania. 

Hal itulah yang membuat Kroasia ingin bergabung dengn Uni Eropa, namun terdapay empat tahap yang menjadi persyaratan dalam proses masuknya anggota negara baru kedalam Uni Eropa. 

Yang pertama, sebuah negara harus mengajukan permohonan keanggotaan. Kedua, peninjauan Uni Eropa terhadap negara yang mengajukan, untuk melihat apakah dalam suatu negara ini memiliki standar Uni Eropa atau tidak. 

Ketiga, Dewan Eropa menyetujui penerimaan negara pemohon dan nanti pun menteapkanya sebagai negara kandidat. Yang terakhirm ketika negoisasi selesai, perjanjian aksesi akan ditandatangani oleh semua negara, bahkan oleh Lembaga Uni Eropa dan negara kandidat itu sendiri.

Sebelumnya, mungkin masih ada yang asing dengan Uni Eropa, Uni Eropa ini merupakan suatu organisasi internasional yang bergerak dalam bidang politik dan ekonomi, dimana terdiri dari 28 anggota negara yang terletak di sekitar benua Eropa. Sedangkan Kroasia ini dengan begitu proses yang panjang akhirnya bisa bergabung dalam organisasi Uni Eropa ini. Berikut merupakan proses masuknya Kroasia menjadi bagian dari Uni Eropa :

1. Kroasia Menghadapi Copenhagen Criteria dan Acquis Communautaire (2000-2004)
Sebenarnya secara umum, proses masuknya Kroasia ini dilakukan dengan mematuhi semua aturan atau sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Uni Eropa, mereka juga memiliki persetujuan dari lembaga Uni Eropa dan negara-negara anggota Uni Eropa, serta juga memiliki persetujuan dari  negara mereka. Kroasia ini mulai berminat untuk bergabung menjadi bagian dari Uni Eropa pada tahun 2000. 

Dimana, Kroasia dan Uni Eropa bahkan sudah membentuk rancangan Stabilization and association Agreement (SAA) untuk Balkan Barat. Dengan adanya kesepakatan tersebut berharap dapat  membangun kembali pertumbuhan ekonomi politik di wilayah Balkan Barat. 

Berbalik dari hal itu, Kroasia ini mulai mengajukan untuk menjadi anggota Uni Eropa pada Februari  2003, kemudian setelah itu banyak yang memunculkan spekulasi mengenai apakah Kroasi bisa menjadi anggota Uni Eropa?. Upaya yang dilakukan Kroasia ini membuahkan hasil dimana Komisi Eropa itu menerima permintaan pengajuan keanggotan dari Kroasia. 

Berlanjut dua bulan kemudian tepatnya pada Juni 2004 Uni Eropa memberikan status kandidat kepada Kroasia, dengan adanya hal tersebut maka Kroasia pun harus menyetujui kebijakan Copenhagen Criteria. 

Dimana seluruh negara kandidat anggota Uni Eropa ini harus memenuhi kriteria penting dimana yang sudah tercantum dalam Copenhagen Criteria. Isi dari Copenhagen Criteria ini berisi dimana negara kandidat harus memiliki stabilitas lembaga yang menjamin demokrasi, supresi hukum, hak asasi manusia, dan menghormat perlindungan bagi kaum minorritas.

 Selain itu, keberadaan ekonomi pasar yang berfungsi dan kemampuan untuk menghadapi tekanan kompetetif atas kekuatan pasar di Uni Eropa, dan yang terakhir, negara kandidat harus memiliki dan mematuhi kewajiban keanggotaan termasuk juga patuh dengan tujuan politik, ekonomi dan moneter Uni Eropa. 

Dengan diterapknya Copanhagen Criteria ini tentunya supaya benar-benar ada negara yang siap untuk mengikuti seluruh aturan Uni Eropa tanpa terkecuali dan juga siap untuk bisa bekerja sama bukan hanya sebatas bergabung saja. Dengan menyetujui peraturan ini, mau tidak mau Kroasia harus menyesuaikan supaya sesuai dengan isi Copanhagen Criteria ini. 

Kroasia ini harus melakukan banyak peningkatan terhadap kondisi internal negaranya dalam upaya untuk menjaga stabilitas politik negaranya, upaya yang dilakukan Kroasia ini diantaranya membentuk lembaga hukum yang dapat menjamin nilai-nilai demokrasi, HAM dan hak minoritas. 

Selain itu, Kroasia juga berkomitmen untuk berpartisipasi dalam upaya untuk melawan korupsi yang ada dinegaranya, dengan cara membentuk kerangka hukum dan lembaga  yang dapat menagani kasus-kasus korupsi tersebut. Kroasia pun membentuk lembaga "Office for Suppression of Organized Crime and Corupption" pada tahun 2000-2021 dalam upaya pencegahan anti korupsi. 

Selain itu, dalam bidang ekonomi Kroasia juga melakukan reformasi ekonomi guna meningkatkan perekonomian dinegaranya, bahkan ekonomi di Kroasia mulai membaik ditandai dengan meningkatnya GDP Kroasia serta semakin banyak investor yang melakukan investasi di Kroasia. 

Selain menyetujui  Copanhagen Criteria ini, Kroasia juga harus menyetujui Acquis Communautaire. Secara umum, Acquis Communautaire ini merupakan konsep yang sangat penting dalam organisasi Uni Eropa dimana mencakup seluruh perjanjian, undang-undang, perjanjian internasional, keputusan pengadilan, ketentuan hak-hak dasar dan juga prinsip-prinsip dalam perjanjian seperti kesetaraan dan non diskriminasi. Dapat dibilang Acquis Communautaire ini adalah sebagai hukum Uni Eropa.

Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa Copenhagen Criteria dan Acquis Communautaire ini digunakan sebagai alat untuk mengukur a  tau menilai suatu negara ketika ingin bergabung dengan Uni Eropa dimana apakah negara tersebut bersedia menuruti aturan tersebut seperti halnya peraturann dua kebijakan tersebut, begitu juga negara Kroasia yang memang di ukur kesediannya menggunakan hal tersebut, dikarenakan segala bentuk peraturan yang ada di Uni Eropa tidak bisa ditawar dimana bersifat wajib dan tegas mengikat.

2. Penunduaan Aksesi Kroasia ke dalam Uni Eropa (2004-2008)
Disaat Kroasia sudah berada diambang-ambang untuk bisa bergabung dalam Uni Eropa terdapat suatu kendala disaat Kroasi melakukan proses aksesi. Proses aksesi ini mengalami kendala sekitar akhir tahun 2004, dimana mengalami kendala dalam permasalahan Hak Asasi Manusia (HAM) dengan ICTY (International Criminal Tribunal for thee former Yugoslavia). 

Hal tersebut terlihat disebabkan karena Kroasia melindungi para pelaku kejahatan terhadao kemanusiaam. Dimana tersangka utamanya adalah tokoh yang sangat disegani bahkan disebut pahlawan oleh masyarakat Kroasia ketika konflik di Balkan pada tahun 1990-an yaitu Jenderal Ante Gotovina. 

Alasan ini yang menyebabkan Kroasia tidak mau menyerahkan Jenderal Ante tersebut kepada ICTY, dengan adanya permasalahan ini maka Kroasia pun dianggap tidak dapat memenuhi Copenhagen Criteria mengenai penerapan nilai-nilai Demokrasi dan HAM. Bahkan dengan adanya hal tersebut Uni Eropa mengancam akan membatalkan proses negoasisasi terbuka, dengan hal tersebut membuat Kroasia menjadi menunjukan sikap koopeartif dengan ICTY dengan menyerahgkian Jenderal Ante. 

Pada Oktober 2005, dengan adanya sikap koopeartif tersebut Kroasia pun melanjutkan negoisasi terbuka dengan Uni Eropa membahas mengenai lanjutan rencana dari masuknya Kroasia keadalam organisasi tersebut. 

Proses aksesi Kroasia pun terus berlanjut pada tahun 2006-2008 dimana Uni Eropa tetap mengontrol perkembangan dari Kroasia, bahkan dengan cara mengirim mandat ke Kroasia supaya bisa melihat komitmen Kroasia dalam menjujung tinggi nilai-nilai demokrasi, HAM, dan juga meningkatkan keamanan dan perdamaian. 

Namun sayang pada tahun 2008, Kroasia ini mengalami masalah bilateral demgan Slovenia, dimana Slovenia menolak adanya aksesi Kroasia kedalam Uni Eropa karena adanya persengketaan wilayah di teluk Piran yang terletakl di Utara Laut Adriatik. 

Dengan adanya hal inilah membuat tertundanya kembali proses aksesi Kroasia kedalam Uni Eropa. Namun pada akhirnya pun sekitar pada September 2009 kedua negara tersebut akhirnya berdamai

3. Kroasia Secara Resmi Menjadi Anggota Uni Eropa (2009-2013)
Setelah mampu menyelesaikan masalah dengan Slovenia ini maka proses negoisasi aksesi Kroasia ini kembali dibuka, sehingga Kroasia pun langsung melanjutkan perjuangannya hingga pada tahun 2010 sesuai dengan rencana tanpa adanya kendala. Berlanjut, pada Juli 2011 proses aksesi Kroasia ini hampir selesai sehingga The Accession Treaty ini ditandatangani pada 9 Desember 2011. 

Dalam perjanjian aksesi Kroasia, maka Uni Eropa pun memberikan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh Kroasia, yang terdiri dari 

(1). Selalu menjamin pelaksanaan yang efektif dari Judicial Reform Strategy dan Action Plan, 

(2). Memperkuat independensi, akuntabilitasm ketidakberpihakan dan profesionalisme peradilan, 

(3). Meningkatkan efisiensi peradilan, 

(4). Meningkatkan penanganan kasus kejahatan dalam negeri, 

(5). Selalu memastikan track record yang berkelanjutan dengan hasul substansial, efisien, efektif, dan beriosi penyidikan, penuntutan dan pengadilan, 

(5). Meningkatkan track record dari langkah-langkah pencegahan diperkuat dalam memerangi korupsi dan konflik kepentingan, 

(6). Memperkuat perlindungan kaum minoritas, 

(7). Meningkatkan perlindungan hak asasi manusia, 

(7). Bekerja sama sepenuhnya dengan Pengadian Kriminal Internasionmal untuk bekas dari negara Yugoslavia. Setelah persyaratan tersebut dikeluarkan, Kroasia pun mampu menyelesaikan persyaratan-persyaratan tersebut dengan cepat sesuai yang telah diajukan oleh Uni Eropa, bahkan hal tersebut sudah dibahas oleh Commissionn' Comprehensive Monitoring Report pada Oktober 2012. 

Dengan hal demikian komisi Eropa telah menyetujui dan menyatakan dimana segala persyaratan dari Kroasia ini sudah sesuai, dengan hal tersebut semakin meyakinkan Kroasia dapat bergabung dengan Uni Eropa. Hingga pada akhirnyam pada tanggal 1 Juli 2013, Kroasia secara resmi menjadi anggota baru dari organisasi Uni Eropa yang ke-28. 

Kroasia pun mengikuti jejak dari negara lain seperti Bulgaria dan Rumania pada tahun 2007, dan juga Siprus, Republik Ceko, Estonia, Latvia, Polandia, Slowakia, dan Slovenia pada tahun 2004. Dapat kita simpulkan bahwa Kroasia ini merupakan salah satu negara yang mampu bergabung menjadi anggota dari Uni Eropa salah satu organisasi yang ada di Benua Eropa. 

Pasca lepasnya atau merdekanya dari Yugoslavia ini Kroasia mencari tantangan-tantangan baru salah satunya ini dengan berminat bergabung kedalam organisasi Uni Eropa, begitu banyak sekali persyaratan serta peraturan-peraturan yang berlaku dalam organisasi Uni Eropa ini sehingga negara yang bergabung kedalam Uni Eropa pun bukan negara yang hanya sebatas masuk saja, namun dengan proses yang begitu panjang, dengan harapan masuknya Kroasia ini menjadi salah satu negara penting yang mampu merubah Eropa ke arah yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Hamzah, P. 2016. Bergabungnya Kroasia Menjadi Anggota Uni Eropa. Skripsi. UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta
Fauzan, M. 2018.Alasan Kroasia Bergabung dengan Eropa. Skripsi. Universitas Muhamadiyah Malang
Herlin, Afrizal. Kepentingan Ekonomi Kroasia Masuk Anggota Uni Eropa (2003-2011)
Putri dan Muhammad. 2017. Uni Eropa dan Demokratisasi di Kawasan Balkan Barat. Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan
Hamzah, P. 2015. Aksesi Kroasia ke Uni Eropa. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Fakultas Ilmh Sosial dan Politik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun