Berdasarkan hasil kajian literatur , wawancara kepala sekolah, wawancara teman sejawat, dan pakar, strategi yang dilakukan guru untuk mengatasi kemampuan penalaran matematis pada siswa yaitu merancang pembelajaran yang berpusat pada siswa dan melakukan metode atau strategi yang menarik untuk agar siswa semangat dalam proses pembelajaran. Proses peningkatan aktivitas belajar siswa yaitu dengan membuat perangkat pembelajaran dengan aktivitas berpusat pada siswa, menggunakan media pembelajaran yang menarik, dan LKPD yang sesuai dengan model yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa pada materi SPLTV.
Sumber daya yang dibutuhkan adalah pemahaman guru terhadap model pembelajaran dan kreatifitas guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Gambar 1. Proses PBL Diskusi Kelompok
Â
Gambar 2. Proses PBL Membimbing Individu dan Kelompok
Refleksi Hasil dan dampakÂ
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Dampak dari aksi dan langkah -- langkah yang telah dilakukan yaitu hasil yang dirasakan sangat positif. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan media video pembelajaran dan power point membantu untuk menarik perhatian siswa dalam belajar. Hal ini terlihat dari tes kemampuan penalaran matematis yang dilakukan setelah proses pembelajaran berlangsung. Pemilihan model pembelajaran yang berpusat pada siswa sangat membantu untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis pada siswa dalam belajar. Dengan LKPD yang menarik dan berdiskusi kelompok lalu persentasi hasil membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran.
Hasil dari tes kemampuan penalaran matematis yang dilakukan kepada siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 5 Sungai Penuh diperoleh 1 orang (6,25%) siswa dengan kategori kemampuan penalaran matematis rendah, 10 orang (62,5%) siswa dengan kategori kemampuan penalaran matematis sedang dan 5 orang (31,25%) siswa dengan kategori kemampuan penalaran matematis tinggi.
Faktor keberhasilan dalam praktik baik ini didukung dengan pemahaman guru tentang model pembelajaran, metode dalam melatih kemampuan penalaran matematis siswa, pengelolaan kelas yang baik, pemanfaatan teknologi penunjang pembelajaran serta kreatifitas guru dalam berinovasi. Hal ini terlihat dari hasil lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran PBL yang melibatkan teman sejawat Bapak Eki Winda Khandra, S.Pd sebagai observer yang diperoleh hasil skor sebesar 4,8 dengan kategori sangat baik dengan komentar menyeluruh dari tentang keterlaksaan proses pembelajaran dari observer adalah Pembelajaran sudah terlaksana dengan sangat baik walaupun masih ada satu langkah pembelajaran, yaitu refleksi pada kegiatan penutup tidak dilaksanakan, namun untuk keseluruhan pembelajaran telah dilaksanakan dengan sangat baik.
Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut yaitu guru harus memiliki kreatifitas dan berinovasi dalam pembelajaran. Baik itu dalam memilih model pembelajaran, pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran, dan memilih metode / strategi yang bisa meningkatkan penalaran matematis siswa. Sehingga pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru, siswa pun ikut aktif selama pembelajaran berlangsung.