Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Â Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam PembelajaranÂ
Â
Lokasi
SMA Negeri 5 Sungai Penuh
Lingkup Pendidikan
Sekolah Menengah Atas Kelas X
Tujuan yang ingin dicapai
Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Pada Materi SPLTV dengan Menggunakan Metode Eliminasi, Subtitusi dan Gabungan
Penulis
Dena Pitria, S.Pd
Tanggal
10 Januari 2023
Situasi:Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini adalah siswa kesulitan dalam memahami soal cerita dalam bentuk kontekstual, siswa kesulitan dalam mengubah soal cerita ke dalam bentuk matematika. Siswa jarang berlatih soal diluar jam sekolah. Masih rendahnya kemampuan penalaran matematis siswa pada materi SPLTV dengan menggunakan metode eliminasi, substitusi dan gabungan.
Praktik pembelajaran ini sangat penting untuk dibagikan karena sebagian besar guru menghadapi situasi yang sama seperti yang saya alami. Praktik pembelajaran ini bisa memotivasi saya sendiri untuk mendesain pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Praktik pembelajaran ini bisa memberikan motivasi kepada guru lain dalam hal mendesain pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Praktik pembelajaran ini bisa menjadi referensi untuk guru lain bagaimana cara mengatasi rendahnya kemampuan penalaran matematis siswa khususnya pada materi SPLTV.
Adapun peran dan tanggung jawab saya dalam praktik pembelajaran ini adalah sebagai guru yang bertanggung jawab mendesain pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan menggunakan model, metode dan media pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan bisa mengatasi rendahnya
kemampuan penalaran matematis siswa pada materi SPLTV dari masalah kontekstual.
Tantangan :Â
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,
Tantangan yang dihadapi penulis saat pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu pemilihan media ajar yang tidak tepat, model pembelajaran yang belum relevan dengan kebutuhan siswa, metode pembelajaran yang cenderung berpusat kepada guru.
Tantangan itu yang menyebabkan seorang guru harus melewatinya dengan berbagai cara seperti menerapkan media pembelajaran untuk menarik perhatian siswa, menerapkan model pembelajaran yang mendukung serta menggunakan metode pembelajaran yang menyenangkan.
Praktik pembelajaran ini penulis melibatkan kepala sekolah, beberapa rekan sejawat dan tokoh pendidikan, dari mulai menganalisis penyebab masalah, penulis mewawancarai :
- Kepala Sekolah : Hadi Sutrisno, S.Pd
- Teman Sejawat : Eki Winda Khandra, S.Pd
- Pakar Pendidikan :
- Endrawita, M.Pd (Ketua MGMP Matematika Kabupaten Kerinci)
- Rahmi Putri, M.Pd (Dosen Matematika IAIN Kerinci)
Penulis juga melibatkan rekan sejawat sebagai videografer yaitu Bapak Rozi Fernandes, S.Pd membantu dalam merekam atau pengambilan video saat proses pembelajaran berlangsung. Penulis juga mendapat masukan dan saran dari dosen pembimbing Ibu Yemi Kuswardi, S.Si, M.Pd dan guru pamong Ibu Dwi Titik Irdiyanti, S.Si, M.Pd.
Aksi :Â
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Berdasarkan tantangan yang dihadapi guru, langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu :
Strategi yang dilakukan adalah dengan memilih media pembelajaran yang inovatif. Dalam pemilihan media pembelajaran penulis menggunakan media audio visual yang ditayangkan dalam bentuk video pembelajaran, penggunaan power point serta penggunaan LKPD yang sudah dibuat menarik. Hal tersebut dimaksudkan agar peserta didik mudah memahami soal sehingga rendahnya kemampuan penalaran matematis siswa dapat diatasi.
Proses pembuatan media pembelajaran guru mengambil video dari youtube yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan, power point dan LKPD yang dibuat oleh guru sendiri. Melalui media pembelajaran dengan memanfaatkan power point guru memberikan penguatan langkah pemecahan masalah pada masalah kontektual SPLTV.
Selain itu, untuk evaluasi guru memberikan kuis dengan menggunakan kuis online Quizizz yang memanfaatkan android. Melalui media kuis online Quizizz akan mampu memberikan motivasi dan respon yang baik bagi siswa dalam proses pembelajaran.
Sumber daya yang diperlukan untuk membuat pembelajaran yaitu buku siswa matematika wajib kelas X, jaringan internet, laptop, printer, aplikasi microsoft power point dan aplikasi microsoft word.
Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan model pembelajaran inovatif dengan memahami karakteristik siswa dan karakteristik materi pembelajaran. Adapun model pembelajaran inovatif yang dipilih yaitu Model Problem Based Learning (PBL). Proses pemilihan model ini dengan mempelajari model model pembelajaran inovatif melalui kajian literatur, gaya belajar siswa, dan memahami karakeristik materi pembelajaran. Dengan model PBL guru lebih mudah menyusun strategi dalam belajar. Dengan sintaks PBL yang teratur membuat guru dan siswa aktif selama proses pembelajaran. Sintaks PBL dimulai dari orientasi siswa pada masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, mengembangkn dan menyajikan hasil, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Kelebihan model PBL Menantang kemampuan siswa, meningkatkan motivasi dan aktivitas pembelajaran siswa, membantu siswa dalam mentransfer pengetahuan siswa untuk memahami masalah dunia nyata, membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan, mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru, memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata, mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir, memudahkan siswa dalam menguasai konsep-konsep yang dipelajari guna memecahkan masalah dunia nyata.
Berdasarkan hasil kajian literatur , wawancara kepala sekolah, wawancara teman sejawat, dan pakar, strategi yang dilakukan guru untuk mengatasi kemampuan penalaran matematis pada siswa yaitu merancang pembelajaran yang berpusat pada siswa dan melakukan metode atau strategi yang menarik untuk agar siswa semangat dalam proses pembelajaran. Proses peningkatan aktivitas belajar siswa yaitu dengan membuat perangkat pembelajaran dengan aktivitas berpusat pada siswa, menggunakan media pembelajaran yang menarik, dan LKPD yang sesuai dengan model yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa pada materi SPLTV.
Sumber daya yang dibutuhkan adalah pemahaman guru terhadap model pembelajaran dan kreatifitas guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Gambar 1. Proses PBL Diskusi Kelompok
Â
Gambar 2. Proses PBL Membimbing Individu dan Kelompok
Refleksi Hasil dan dampakÂ
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Dampak dari aksi dan langkah -- langkah yang telah dilakukan yaitu hasil yang dirasakan sangat positif. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan media video pembelajaran dan power point membantu untuk menarik perhatian siswa dalam belajar. Hal ini terlihat dari tes kemampuan penalaran matematis yang dilakukan setelah proses pembelajaran berlangsung. Pemilihan model pembelajaran yang berpusat pada siswa sangat membantu untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis pada siswa dalam belajar. Dengan LKPD yang menarik dan berdiskusi kelompok lalu persentasi hasil membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran.
Hasil dari tes kemampuan penalaran matematis yang dilakukan kepada siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 5 Sungai Penuh diperoleh 1 orang (6,25%) siswa dengan kategori kemampuan penalaran matematis rendah, 10 orang (62,5%) siswa dengan kategori kemampuan penalaran matematis sedang dan 5 orang (31,25%) siswa dengan kategori kemampuan penalaran matematis tinggi.
Faktor keberhasilan dalam praktik baik ini didukung dengan pemahaman guru tentang model pembelajaran, metode dalam melatih kemampuan penalaran matematis siswa, pengelolaan kelas yang baik, pemanfaatan teknologi penunjang pembelajaran serta kreatifitas guru dalam berinovasi. Hal ini terlihat dari hasil lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran PBL yang melibatkan teman sejawat Bapak Eki Winda Khandra, S.Pd sebagai observer yang diperoleh hasil skor sebesar 4,8 dengan kategori sangat baik dengan komentar menyeluruh dari tentang keterlaksaan proses pembelajaran dari observer adalah Pembelajaran sudah terlaksana dengan sangat baik walaupun masih ada satu langkah pembelajaran, yaitu refleksi pada kegiatan penutup tidak dilaksanakan, namun untuk keseluruhan pembelajaran telah dilaksanakan dengan sangat baik.
Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut yaitu guru harus memiliki kreatifitas dan berinovasi dalam pembelajaran. Baik itu dalam memilih model pembelajaran, pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran, dan memilih metode / strategi yang bisa meningkatkan penalaran matematis siswa. Sehingga pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru, siswa pun ikut aktif selama pembelajaran berlangsung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H