“Moga aja ya, aku takut ada jadwal les sampai malam” kataku pada Cola
“Yasudahlah~” pasrahnya
Aku segera memakan makananku dan kembali ke kelas. Pulangnya aku memutuskan untuk berjalan kaki. Pemandangan sore hari yang indah dilangit membuatku tenang. Aku melihat keatas langit, disana pasti banyak sekali galaksi-galaksi yang mengambang karena tanpa adanya gravitasi. Ingin sekali aku melihat bintang jatuh itu, tapi aku juga harus menyesuaikannya dengan jadwal belajarku. Apalagi acara tanabata itu hari pecan yaitu sabtu, pasti akan sangat ramai dan diminati orang banyak di Malang.
“Apa, aku bisa ikut ya?” batinku “Aku belum pernah melihat bintang jatuh, sebelumnya”
Aku berjalan melewati jembatan dengan air yang bersih dan terlihat ikan sedang berenang di air itu.
“Ikan itu melenggak-lenggok berenang di air dengan bebasnya, tapi, aku harus berlari kesana-kesini untuk mengejar nilai. Apa aku butuh kebebasan juga?” batinku
Aku kembali berjalan, melihat anak-anak yang tengah asyik bermain bersama anak-anak lainnya.
“Andai aku bisa kembali ke masa kecil yang tidak rumit akan masalah”
Berjalan dan berjalan… aku menemukan anak yang terdiam sendiri tak bermain dengan anak-anak lainnya. Aku segera menghampirinya.
“Adik kenapa tidak ikut main?” tanyaku
“Aku gak punya temen di Malang. Aku malu berkenalan”