“Eh, katanya bakalan ada hari 7 Juli! Hari Tanabata!” katanya
“Tanabata, bukannya hari bintang jatuh itu, kan? Memangnya ada apa?” heranku
“Bakalan ada di Indonesia! Kamu mau gak ikut aku, ke balaikota?” tawar Cola
“Eum, aku atur jadwal dulu, ya. Nanti aku kabari. Ayo turun! Udah sampai” kataku pada Cola
Aku turun dari bis dan menuju kelas bersama Cola. Banyak yang bilang kami seperti Cabai, bukan cabe-cabean. Tapi Cabai, karena suka memakai benda-benda yang berwarna merah, karena merah memang warna favorit kami. Banyak juga yang memanggil kami cabai, kadang kesel, tapi kata Cola cuekkin saja. Sesampai dikelas, gurunya sudah terlanjur masuk, jadi tidak sempat berbicara. Istirahat barulah kami bias berbicara lagi.
Istirahat…
“Eh, Cola! Ayo ke kantin! Aku mau lihat jadwal makanan hari ini!” teriakku
“Ayo. Let’s go-go~” katanya
Kami berdua menuju kantin yang sudah riuh ramai. Mungkin kantin hari ini ramai karena mereka mau mengincar es krim vanilla chip yang disediakan hari ini. Kantin ini memang ada jadwal makannya setia hari, dan beda-beda setiap harinya. Semua ini gratis karena sudah dibayar oleh uang SPP. Untunglah setelah mengambil makanan, kami mendapat tempat duduk.
“Eh, hari tanabata itu bentar lagi ya? Eum…lusa ya?” kataku sambal mengunyah nasi dengan nugget tersebut
“Iya, aku mau nonton! Kamu usahain nonton ya! Seru lo! Ngeliat bintang jatuh, aku baru pertama kali” katanya