Mohon tunggu...
Del Neonub
Del Neonub Mohon Tunggu... -

Guru dan Blogger di matatimor.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Fiksi Itu "Menipu"

12 Oktober 2015   22:15 Diperbarui: 12 Oktober 2015   22:15 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kalau saja saat itu ada bidan desa di polindes kan bisa dikasi antibiotik berdosis tinggi atau apalahh

tapi itu kan takdir kan kak? oh... kesedihan itu muncul lagi...

kami lalu berpelukan....ya ya...mestinya waktu itu ada kakak dan isteri kakak si bidan desa itu yang sempat jadi primadona di kalangan para pemuda di desa kami ....mereka harus bertaruh tampang untuk berani menggaet hatinya...

kakak saya menjadi pemenang dalam proses perebutan hati si bidan desa ini karena apa.... dia punya sepeda motor...matreeeeeeee kau bidan..heheheheh..kakak ipar saya loh.....

 

.... karena apa saya tidak tahu...saya bermaksud menulis itu bukan menuduh isteri kakak yang berarti kakak termasuk terdakwa dalam kasus ini...e

nah.... setelah dicegat karena ada kesamaan tokoh dan jalan cerita oleh kakak saya yang otoriter ituuuuu

maka saya berpikir untuk mengarang-ngarang cerita dengan memperhatikan teori sastra saat masih duduk di bangku kuliah. Teori sastra dan bagaimana menulis cerita pendek dan sebagainya...ah..orang tidak kuliah Teori sastra bisa tulis cerpen, harusnya saya juga bisa menipu dengan berkhayal......tapi kan sambil berkhayal harus ada juga kisah-kisah nyata yang diselipkan disana

menipu dengan bermulut manis... cerita mengada-ada untuk membangkitkan emosi para penikmat..dan justru ketika selesai membaca hanya timbul para kritikus sastra..... kritikus kecil sampai kritikus besar..yang kecil langsung berkomentar tanpa alasan dan tolak ukur ilmu...ah cerita jelek...ah ini omong kosong.... kritikus yang besar pasti menyiapkan segala teori dan dasar pemikiran untuk bisa menghadirkan artikel baru untuk mengkritisi cerpen itu...itu kritikus sastra

dan.... cerpen yang saya buat dengan teori sastra itu..sampai saat ini masih dalam tahap editing....saking bagusnya editingnya sudah sejak saya duduk di bangku SMA...kalau kelas dua sma di tahun 2004 berarti sekarang proses editingnya sudah memakan waktu kurang lebih dua belas tahun...ah masa bodoh... pokoknya itu sudah.....

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun