Mohon tunggu...
DELLSON ABEDNEGO
DELLSON ABEDNEGO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Teknik Kelautan S1 Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Penggunaan Rumput Laut sebagai Sumber Bahan Bakar Berkelanjutan

8 Desember 2024   11:02 Diperbarui: 8 Desember 2024   11:10 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keberlanjutan dan Kebijakan

- Penerapan biofuel berbasis rumput laut memerlukan dukungan kebijakan yang jelas, termasuk insentif untuk pengembangan teknologi dan budidaya rumput laut. Beberapa langkah penting meliputi:

- Investasi dalam Infrastruktur: Pengembangan fasilitas biorefinery dan sistem transportasi untuk pengolahan biomassa rumput laut.

- Pengelolaan Ekosistem: Regulasi untuk memastikan budidaya rumput laut tidak mengganggu keseimbangan ekosistem laut, terutama di kawasan pesisir yang sensitif.

- Kolaborasi Internasional: Kemitraan antara negara-negara produsen rumput laut seperti Indonesia dan konsumen teknologi biofuel di Eropa dan Amerika Utara untuk transfer teknologi dan penyerapan pasar.

Manfaat Ekonomi dan Sosial

Selain manfaat lingkungan, biofuel dari rumput laut juga memiliki dampak sosial-ekonomi yang signifikan. Misalnya:

- Penciptaan Lapangan Kerja: Industri ini dapat menciptakan lapangan kerja di sektor budidaya, pengolahan, dan distribusi, terutama di daerah pesisir.

- Pengurangan Impor Energi: Negara-negara berkembang yang memiliki potensi besar dalam produksi rumput laut dapat mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil.

- Peningkatan Kesejahteraan Komunitas Pesisir: Dengan akses pasar yang lebih baik dan pelatihan teknis, masyarakat pesisir dapat meningkatkan pendapatan mereka melalui budidaya dan pengolahan rumput laut.

Prospek Masa Depan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun