Mohon tunggu...
Delia nurafifah
Delia nurafifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa Disekolah Dasar

5 Januari 2025   18:29 Diperbarui: 5 Januari 2025   18:29 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

#Pendahuluan

 Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keefektifan dalam pembelajaran.

Seorang peserta didik akan belajar dengan baik apabila ada faktor pendorongnya yaitu motivasi belajar. 

Peserta didik akan belajar dengan sungguh-sungguh jika memiliki motivasi belajar yang tinggi. Motivasi 

belajar adalah seluruh daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin 

kelangsungan dari kegiatan belajar yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh 

subjek belajar itu dapat dicapai (Sardiman A. M, 2007: 75).

Ada banyak faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yang dapat dibedakan menjadi dua faktor. Menurut Syamsu Yusuf 

(2009: 23) motivasi belajar dapat timbul 

karena faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu: (1) Faktor Fisik meliputi 

nutrisi (gisi), kesehatan, dan fungsi-fungsi 

fisik (terutama panca indera), (2) Faktor Psikologis, yaitu berhubungan dengan aspek-aspek yang mendorong atau 

menghambat aktivitas belajar pada siswa. Faktor 

eksternal (yang berasal dari lingkungan) yang mempengaruhi motivasi belajar meliputi: (1) Faktor Non- Sosial meliputi 

keadaan udara (cuaca panas atau dingin), 

waktu (pagi, siang, malam), tempat (sepi, bising, atau kualitas sekolah tempat belajar).

sarana dan prasarana atau fasilitas belajar, (2) Faktor Sosial, merupakan faktor manusia (guru, konselor, dan orang tua).

Sehubungan dengan faktor-faktor tersebut, guru sangat berperan dalam meningkatkan motivasi belajar. Karena dari hasil

 pengamatan pada SMP kelas VIII di Kecamatan Godean bahwa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung ada sekitar 5 

siswa yang tidak memperhatikan dan ribut sendiri di dalam kelas. Oleh karena itu, guru harus mampu menciptakan

 pembelajaran yang menarik dan menyenangkan agar siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi. Agar siswa 

termotivasi dan merasa senang dalam mengikuti pembelajaran maka, sangat diperlukan keterampilan-keterampilan guru

 dalam mengajar sesuai dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi.

#Isi

Faktor Kognitif 

 Menurut Drever (2004), kognitif adalah istilah yang mencakup berbagai aspek proses belajar dan adaptasi seorang anak

 terhadap lingkungannya. Proses ini melibatkan pemahaman, imajinasi, penangkapan makna, evaluasi, dan penalaran 

yang mendukung perkembangan anak dalam berinteraksi dengan dunia sekitarnya.

A.Dasar Teori Pengembangan Kognitif

Terdapat dua dasar teori pengembangan kognitif yang dikemukakan oleh para ahli. Berikut uraiannya.

1. Teori Dua Faktor (Spearman)

Kognisi terdiri dari kemampuan umum (general factor, g) dan kemampuan khusus (specific factors, s), yang memengaruhi 

perilaku mental individu.

2. Teori Kemampuan Mental Primer (Thurstone)

Kognisi terdiri dari tujuh kemampuan primer, termasuk pemahaman bahasa, memori, penalaran, pemahaman ruang, numerik,

 kelancaran verbal, dan kecepatan persepsi.

B. Fungsi Kognitif

Mengutip dari laman Study, terdapat dua fungsi kognitif pada seseorang. Berikut penjelasannya:

1. Daya Ingat (Memori): Salah satu fungsi kognitif adalah berkaitan dengan 

kemampuan menyimpan informasi di otak. Agar ingatan akurat, diperlukan fokus saat menerima informasi dari lingkungan.

2. Perhatian (Attention): Kognisi membantu memilih rangsangan untuk menjadi 

fokus. Perhatian terbagi memungkinkan konsentrasi pada beberapa hal sekaligus, sedangkan perhatian berkelanjutan berfokus 

pada satu hal.

C. Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Kognitif

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kognitif dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut.

1. Hereditas/Keturunan

Teori hereditas yang dikemukakan oleh Schopenhauer menyatakan bahwa manusia lahir dengan potensi bawaan tertentu yang

 tidak dipengaruhi oleh 

lingkungan. Tingkat kecerdasan dianggap sudah ditentukan sejak lahir, dan faktor lingkungan tidak memiliki pengaruh 

signifikan.

2. Lingkungan

John Locke, melalui teori empirisme, mengemukakan bahwa manusia dilahirkan dengan kondisi awal yang netral (tabula rasa).

 Perkembangan kecerdasan sepenuhnya ditentukan oleh pengalaman dan interaksi dengan lingkungan sekitarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun