Semula banyak kalangan mengira bahwa kegilaan berikutnya yang akan dilakukan Arab Saudi adalah mega transfer Lionel Messi. Pemain Sepakbola ajaib dari Argentina ini akan dipindah dari Liga Prancis ke Liga Arab Saudi, Saudi Pro League
Nilai transfer Lionel Messi diperkirakan lebih dari 200 Juta Euro. Melebihi nilai transfer Christiano Ronaldo. Kompetitor sejatinya yang sudah lebih dahulu merasakan atmosfer Liga Arab Saudi dengan klub Al-Nassr.
Messi diproyeksikan memperkuat Al-Hilal. Klub Sepakbola berbasis di Riyadh. Sebagai seteru Al-Nassr yang juga memiliki home ground di Riyadh, kepindahan Lionel Messi ke Al-Hilal seperti memperpanjang dan memindahkan rivalitas Messi dan Ronaldo dari Spanyol ke Saudi.
Baca juga;
Arab Saudi Dan Kebutuhan Kaca Mata Anti Ultra Violet
Tanda-tanda menuju mega transfer Messi sepertinya terus menunjukan sinar terang. Seperti ketika Lionel Messi mangkir latihan dengan klubnya Paris Saint Germain (PSG). Sehingga tanpa ampun PSG pun mendendanya karena tindakan tidak profesional.
Ketimbang berlatih, Messi justru mengajak anak dan Istrinya pelesir di Dir'iyyah. Old historical site di Riyadh. Kota tua cikal bakal berdirinya negara Arab Saudi modern yang sedang dibangun menjadi destinasi wisata internasional seperti Beverly Hills.
Tanda transfer Lionel Messi semakin terang. Pangkalnya adalah ketika Messi menyatakan perpisahannya dengan PSG. Tidak ingin melanjutkan karirnya di Ligue 1. Sementara pada saat bersamaan, Messi tidak menunjukan tanda ingin kembali ke klub lamanya Barcelona.
Baca juga;
Khutbah Jumat di Arab Saudi dan di IranÂ
Meski sudah banyak muncul bintang-bintang baru Sepakbola dunia, sampai saat sekarang Messi masih menjadi magnet Sepakbola. Peran vital Messi membawa Argentina menjadi Juara Dunia ketiga kali di Qatar tidak bisa dibantah.
Messi memang sudah 35 tahun. Namun Sepakbola modern berhasil memperpanjang masa kebugaran pemain. Ronaldo masih memikat klub-klub Eropa meski berusia 38 tahun. Begitu juga Zlatan Ibrahimovic. Masih menunjukan permainan di level tertinggi di umur 40 tahun.
Namun ternyata prediksi banyak kalangan keliru. Arab Saudi tidak sedang mewujudkan mega transfer Lionel Messi, tapi giga transfer pemain-pemain Sepakbola top Eropa. Beberapa pemain bintang yang berlaga di liga-liga Eropa akan dipindah ke Saudi Pro League.
Baca juga;
Diri'yyah dan Gap Imajinasi Muslim Indonesia
Pada 5 Juni lalu, Public Investment Fund (PIF) mengumumkan bahwa mereka sudah mengakuisi kepemilikan empat klub terkemuka di Liga Pro Arab Saudi. Al-Ittihad, Al-Hilal, Al-Nassr dan Al-Ahli akan beralih kepemilikan
PIF yang dipimpin Mohammed Bin Salman, Putra Mahkota dan Perdana Mentri Arab Saudi sekarang, akan menguasai 75% saham masing-masing klub. Sisanya milik lembaga non-profit masing-masing klub. Pemiluk klub sebelumnya duduk di lembaga tersebut.
"The transfer of the four clubs will unleash various commercial opportunities, including investment, partnership and sponsorship and across numerous sports." Begitu statement official account media sosial PIF. Baik di LinkedIn maupun di microblog Twitter.
Baca juga;
Menurut Saudi Press Agency, pembelian empat klub terkemuka adalah bagian dari investasi Saudi dalam dunia olahraga. Kerajaan menginginkan Liga Sepakbola Arab Saudi lebih kompetitif, profesional dan sustainable secara keuangan.
Olahraga adalah salah satu pillar transformasi Saudi dibawah Raja Salman dan MBS. Untuk menopang itu, Kerajaan Arab Saudi sudah mengalokasikan dana 2 Milliar Dollar Amerika untuk pengembangan dunia olahraga.
Dana besar itulah yang diantaranya akan dipakai masing-masing klub Liga Sepakbola Arab Saudi yang berada dibawah PIF untuk mengontrak pemain-pemain Sepakbola internasional.
Baca juga;
Karenanya setelah akuisisi ini, yang terjadi bukan hanya mematangkan kedatangan Messi ke tanah Arab, tetapi juga sukses mendatangkan Karim Benzema dari Real Madrid.
Mantan pemain Timnas Prancis berusia 34 tahun ini, resmi menjadi milik Al-Ittihad pada Rabu (7/6) dini hari. Juara Liga Sepakbola Arab Saudi terakhir yang berbasis di Jeddah. Benzema akan mendapat gaji sebesar 200 Juta Euro per tahun dengan masa kontrak sampai 2025.
Sementara pada saat bersamaan Fabrizio Romano, wartawan yang khusus mengikut perkembangan transfer pemain Sepakbola Liga Eropa, menulis tweet yang cukup mengagetkan.
Baca juga;
Menurut Romano, saat ini N'Golo Kante sedang bernegosiasi dengan perwakilan Saudi di London. Pemain Chelsea yang kontraknya akan berakhir pada Maret ini, ditawari pindah Liga Arab Saudi dengan nilai kontrak mencapai 100 Juta Euro.
Gelandang jangkar bertenaga kuda ini dikabarkan mendapat tawaran bergabung bersama Karim Benzema di Al-Ittihad atau bersama Christiano Ronaldo di Al-Nassr
Meski Kante dikabarkan sedang mempertimbangkan pembaharuan kontrak dengan Chelsea, perkembangan Sepakbola di Saudi serta tawarannya pastinya sangat sayang dilewatkan. Terlebih sebagai muslim yang dikenal taat. Kante diperkirakan menerima tawaran ini.
Baca juga;
Selain dari pemain-pemain diatas, pemain top lainnya seperti Sergio Busquets yang sudah menyatakan pensiun dari Barcelona dikabarkan juga sedang menjadi target Saudi. Begitu juga dengan Sergio Ramos bek timnas Spanyol.
Keempat klub yang diakuisisi PIF adalah tim papan atas Liga Arab Saudi. Al-Ittihad adalah juara Liga Arab Saudi tahun ini. Sementara Al-Nassr dan Al-Hilal menutup masa kompetisi tahun ini sebagai runner-up dan peringkat ketiga Liga.
Sementara Al-Ahli adalah klub yang baru promosi ke Divisi Utama Liga. Meski begitu, bukan berarti Al-Ahli tim kacangan. Al-Ahli seperti Juventus nya Saudi. Klub berprestasi dan disegani, tapi sempat terperosok ke jurang degradasi.
Baca juga;
Bagi orang Italia, keempat klub yang diakuisisi PIF bisa dianggap sebagai Napoli, AC Milan, Inter Milan dan Juventus nya Arab Saudi. Tim papan atas langganan juara.
Sementara bagi orang Indonesia, bisa dikatakan bahwa mereka adalah Persija, Persib, Persipura dan PSM Makassar nya Saudi. Klub terkemuka yang bergantian juara Liga.
Mungkin karena berkaca pada carut marutnya Liga Indonesia dimana diantara pangkalnya adalah kepemilikan klub, pencinta Sepakbola Indonesia mencibir manuver Muhammad bin Salman ini.
Baca juga;
Memahami Ayat dan Hadis Anti Perbudakan Melalui Dinamika Ketenagakerjaan Arab Saudi TerkiniÂ
Bagi orang Indonesia, epemilikan tunggal atas empat klub terkemuka, hanya akan menjadikan Liga berjalan penuh kongkalingkong. Siapa yang akan jadi juara dan mesti terdegradasi, ditentukan pemilik uang bukan permainan di lapangan.
Pandangan yang tidak keliru. Karena memang disitulah problem pelik dar kepemilikan tunggal beberapa klub bola di Indonesia. Hal itu juga yang menjadi perhatian serius pengelola Liga Sepakbola di Eropa.
Namun ada hal berbeda dari dinamika Sepakbola di Indonesia dengan Arab Saudi.
Baca juga;
Kenapa Masyarakat Arab Saudi Suka Memakai Baju Berwarna PutihÂ
Secara politik, Sepakbola Indonesia kerap dimanfaatkan untuk kepentingan elektoral pemilu. Posisi Ketua federasi kerap dijadikan batu loncatan untuk menjadi Cawapres atau Calon Gubernur. Atau Capres mengundang pemain Sepakbola ke rumahnya untuk membangun citra.
Situasi ini berbeda dengan Arab Saudi. Di negeri Raja Salman ini yang menganut sistem monarki. Sepakbola tidak ada kaitannya dengan politik elektoral. Kaitan terbesarnya adalah inudstrialisasi dunia hiburan. Â
Undangan kepada seorang pemain Sepakbola tidak berbeda dengan undangan terhadap astronot perempuan Saudi. Selain mendorong mereka lebih berprestasi, juga publikasi kerja-kerja Kerajaan.
Baca juga;
China dan Peran Negara-Negara Islam Dalam Perundingan Damai Arab Saudi Dan Iran
Sementara itu di Indonesia, pelaku Sepakbola nya menempatkan permainan rakyat ini sebagai sumber ekonomi untuk keuntungan diri sebanyak-banyaknya. Tidak heran bila muncul pertanyaan tentang kemana perginya bantuan FIFA untuk membangun pusat pelatihan Sepakbola.
Hal yang sama juga terjadi di Arab Saudi. Hanya saja dalam konteks akuisisi keempat klub Sepakbola, Saudi sedang menempatkan dunia olahraga sebagai salah satu pilar transformasi Arab Saudi.
Arab Saudi ingin menjadikan dunia olahraga, diantaranya Sepakbola, sebagai aktivitas ekonomi baru masyarakat. Selain sebagai sarana untuk mempromosikan destinasi wisata internasional baru yang sedang massif dibangun. Â
Baca juga;
Jazan, Kota Di Arab Saudi Yang Dibangun Ketika PerangÂ
Karenanya Kerajaan Arab Saudi tidak hanya menginstruksikan PIF untuk mengakuisisi keempat klub, tapi juga menginstruksikan beberapa perusahaan terkemuka Saudi, seperti Saudi Aramco, untuk mendukung salah satu klub Sepakbola.
Sampai saat ini, bisa dikatakan bila target yang dicanangkan ini bisa tercapai. Setelah kedatangan Christiano Ronaldo tahun lalu, penonton Liga Arab Saudi naik drastis hampir 150% dengan nilai komersil mencapai 120 Juta Dollar Amerika.
Setelah mendatangkan Messi, Benzema, N'Golo Kante, Saudi berharap nilai ekonomi Liga Sepakbola nya berlipat menjadi 480 Juta Dollar Amerika. Selain itu, Arab Saudi menargetkan Liga nya masuk dalam 10 besar Liga Sepakbola dunia.
Baca juga;
Batu-Batu Berdiri Di Arab Saudi Bagian Selatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H