Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memahami Ayat Hadits Anti Perbudakan Melalui Sistem Ketanagakerjaan Arab Saudi Terkini

3 Mei 2023   16:56 Diperbarui: 3 Mei 2023   17:11 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski merekrut pekerja asing biayanya tinggi, dalam beberapa bidang pekerja asing tetap pilihan. Selain minimnya tenaga kerja lokal, pekerja asing kerap lebih terampil dan rajin. Terlebih pendatang dimana pun mempunyai rumusan karakter sama. Daya survival yang tinggi.

Karena besarnya biaya yang mesti dikeluarkan untuk pekerja asing, disinilah kerap ditemukan transaksi keuangan perpindahan pekerja asing. Dalam banyak hal, seperti jual beli budak pada zaman dahulu. Utamanya untuk para blue collars.

Andai saja seseorang atau sebuah perusahaan tertarik dengan kemampuan seorang pekerja asing. Namun dia sudah lama bekerja pada orang lain. Dia tetap bisa merekrutnya. Namun dengan mengganti biaya rekrutmen yang sudah dikeluarkan.

Baca juga;

Diri'yyah dan Gap Imajinasi Muslim Indonesia 

Hal lain yang menarik adalah dinamika yang dihadapi pekerja asing. Utamanya masyarakat Indonesia.

Tingginya biaya rekrutmen seorang asisten rumah tangga, kerap membuat sang majikan merasa berkuasa. Sehingga kita sering mendengar penganiayaan terhadap pekerja migran Indonesia.

Namun pada kesempatan sama, kita juga akan menemukan banyak pekerja migran Indonesia yang mendapatkan majikan baik. Diperlakukan sangat baik melebihi kebaikan yang diterima saudara-saudaranya di tanah air.

Baca juga;

Pajak di Arab Saudi dan Jembatan Penyebrangan di Riyadh, Melihat Arab Saudi Yang Bertransformasi - Bagian 3

Dalam obrolan masyarakat Indonesia di Saudi, adalah kebahagian bagi pekerja migran bila bertemu majikan seperti Abu Bakar. Namun kesulitan bila sudah mendapat majikan seperti Abu Jahal. Meski seiring waktu, Abu Jahal berangsur berkurang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun