Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Umrah sebagai Sebuah Pengalaman Keberagamaan

21 Februari 2023   19:07 Diperbarui: 21 Februari 2023   19:12 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
suasana masjidil haram (Dokpri)

Baca juga;

King Abdullah University of Science and Technology

Setelah Wukuf, dilaksanakanlah Masy'aril Haram atau Muzdhalifah. Bila Wukuf siang hari, maka Masy'aril dilaksanakan malam hari.

Masy'aril adalah fase kesadaran. Lanjutan dari kehidupan berilmu pengetahuan. Dilaksankan malam hari karena kesadaan lebih mudah diperoleh ketika berkontemplasi pada kegelapan di keheningan malam. Masy'aril adalah upaya subjektif manusia dengan berbagai pengetahuan yang dia peroleh.

Hubungan Arafah dan Masy'aril seperti manusia yang pada siang hari menelaah data dan faktia, kemudian malam hari berkontemplasi memaknai data dan fakta. Kesadaran akan tumbuh setelah manusia mempunyai pengetahuan.

Tuntas melaksanakan Masy'aril, orang bergerak ke Mina. Simbol cinta yang merupakan tahapan ideal kehidupan. Mina adalah tempat manusia bertemu Alah dan setan. Disinilah manusia mesti menetukan sikap. Apakah dia mengikuti Allah atau setan.

Adapun pandangan adalah pemisahan antara filsafat dan agama. Karena keduanya mempunyai pola berbeda. Seperti tercermin dalam figur Imanuel Kant

Meskipun Kant kritis terhadap lembaga keagamaan dan pentingnya Agama bagi kehidupan, Kant seperti membatasi diri. Tidak terlalu jauh menggunakan rasioalisme untuk memahami Agama.

Seperti ketika menjawab tuntutan bukti keberadaan Tuhan secara rasional. Menurut Kant, Tuhan itu ada dan pikiran manusia tidak akan pernah bisa menunjukan keberadaan Tuhan. Bila ada yang mengaku bertemu dengan Tuhan, orang itu sebenarnya tidak tahu apakah yang ditemuinya itu Tuhan atau bukan.

"I had to deny knowledge in order to make room for faith," begitu kata Kant.

Bila mencerna dua pandangan terakhir, disinilah kita bisa membaca kembali uraian William James tentang agama dan pengalaman keberagamaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun