CIA, juga rekan tim Tommy, berdalih bahwa pembunuhan massal tanpa aturan itu dilakukan karena merekalah yang telah membunuh terlebih dahulu dengan menabrakan pesawat ke gedung WTC dan mengakibatkan ribuan warga Amerika meninggal.Â
Sebuah argumen yang tidak bisa diterima Tommy dan Suarez karena dianggapnya sikap seperti itu membuat mereka jadi orang yang tidak jauh berbeda dengan Al-Qaeda. Tommy dan Suarez mengalami konflik moral mengikuti instruksi CIA ini. Dering telephon dari CIA sering menjadi momok karena dipastikan akan mengeluarkan perintah yang bertentangan secara moral. Â
Ditengah stress menghadapi tekanan instruksi dari CIA yang bertentangan dengan nuraninya, Tommy sempat senang karena merasa bisa berbuat baik. Pertama adalah ketika dengan drone nya dia diminta untuk menjaga pasukan yang sedang beristirahat dari sergapan musuh, dan kedua adalah ketika dia mempunyai kesempatan untuk membom "Bad Gay"Â yang berulangkali memperkosa seorang perempuan bercadar.
Mungkin diantara hal menarik lainnya dalam film ini adalah masa-masa ketika Egan menghadapi tekanan pekerjaan itu sendiri. Segala kemapanan hidup baik itu istri yang cantik, rumah yang bagus, dua anak kecil yang masih lucu serta Kota Las Vegas, Nevada yang dikenal sebagai pusat hiburan, tidak bisa menahan gundah gulana yang muncul dalam diri Tommy.
 Selain itu, hal yang menarik adalah di akhir film itu sendiri. Egan yang mengambil keputusan keluar dari pekerjaannya, setelah menerima tawaran menjadi pilot pesawat komersial dari Suarez yang sudah lebih dahulu keluar dan dengan suka cita membom "Bad Gay" tanpa sepengetahuan atasannya, dan menyusul istrinya ke Reno, seperti menunjukan fenomena masyarakat Amerika atau masyarakat kapitalis sekarang ini.Â
Nilai-nilai keluarga dan persaudaraan seperti oase ditengah kemampanan material yang dalam banyak hal justru sering membawa manusia kepada krisis eksistensi yang jauh lebih berbahaya.
Situs Rotten Tomatoes yang sering menjadi rujukan para kritikus film menyebutkan kalau Good Kill adalah film : "Thought-provoking, timely, and anchored by a strong performance from Ethan Hawke, Good Kill is a modern war movie with a troubled conscience"
Mungkin yang agak manipulatif dan menjengkelkan dari film ini adalah cover dan sekilas gambar yang dimunculkan dalam thriller. Drone yang sedang membom dalam mode close up dan wajah tegang seorang pilot yang sedang menerbangkan pesawat, seolah menunjukan bahwa ini adalah film penuh dengan aksi perang-perangan. Padahal tidak seperti itu. Drama dan konflik-konflik personal nya itu sendiri yang justru sangat kuat dan dominan. Bukan scene tembak-tembakan dan bom-boman dalam jarak dekat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H