Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Agama dan Humanisme dalam Film Philomena

2 Februari 2018   21:26 Diperbarui: 3 Februari 2018   07:40 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tetapi diantaranya yang mencuat mungkin pertentangan antara agama dan humanisme itu sendiri. Film ini seolah menjadi gambaran kenapa di negara-negara Barat seperti Inggris, pertentangan antara Humanisme dan Agama begitu sangat kuat. Bila menelusuri ke Indonesia, kita juga jadi faham kenapa para intelektual muslim seperti alm Tjokro, Nurcholish Madjid dll, berkali-kali mengingatkan tentang agama dan humanisme yang tidak bertentangan.

Tetapi diluar itu semua, identitas Katholik yang dimunculkan dalam film ini, hendaknya dimaknai Katholik sebagai representasi agama bukan Katholik itu sendiri. 

Karena film ini berdasar kisah nyata di Inggris yang mayoritas penduduknya Katholik. Saya relatif yakin bila di daerah lain pun ada kisah yang serupa dengan agama yang berbeda. Karenanya film ini pada dasarnya bukan kritik terhadap Katholik, tetapi pengingatan terhadap orang-orang yang mengaku beragama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun