Mohon tunggu...
DELFI KHOLIFATUN NISAI
DELFI KHOLIFATUN NISAI Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang mahasiswa

Hobi saya traveling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Indonesia

19 Desember 2024   06:35 Diperbarui: 19 Desember 2024   06:30 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

NAMA :

  • FATIYA RAMADHANI ADIANINGTYAS (202433021) 
  • DELFI KHOLIFATUN NISA`I (202433036)

 

Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Indonesia

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, memiliki peran mendasar dalam setiap aspek kehidupan bangsa, termasuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Sebagai pandangan hidup, Pancasila menawarkan nilai-nilai universal yang dapat dijadikan landasan pengembangan iptek yang relevan dengan budaya dan kebutuhan Indonesia. Artikel ini akan mengupas dinamika, tantangan, esensi, dan urgensi Pancasila dalam pengembangan iptek serta implikasinya bagi masa depan bangsa.

Dinamika Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Sejak era Orde Lama hingga Reformasi, Pancasila belum sepenuhnya diaktualisasikan sebagai dasar pengembangan iptek. Para penyelenggara negara cenderung menekankan aspek teknis iptek tanpa mengaitkannya secara mendalam dengan nilai-nilai Pancasila. Dalam beberapa dekade terakhir, diskusi tentang Pancasila sebagai paradigma pengembangan ilmu mulai berkembang, terutama melalui forum-forum akademik seperti Seminar Nasional Pancasila pada 1987 dan Simposium Nasional pada 2006. Namun, hingga saat ini, belum ada langkah konkret untuk menjadikan Pancasila sebagai paradigma utama dalam pengembangan iptek. Pancasila berpotensi menjadi paradigma yang memadukan aspek keilmuan dan nilai-nilai kemanusiaan (humanisme). Sebagai contoh, pengembangan iptek dapat diarahkan tidak hanya untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, tetapi juga untuk menjunjung tinggi martabat manusia, memelihara lingkungan, dan mempromosikan keadilan sosial.

Tantangan Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Meskipun potensinya besar, penerapan Pancasila dalam pengembangan iptek dapat menghadapi berbagai tantangan, yaitu:

1. Kapitalisme Global

Kapitalisme mendominasi perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Sistem ini cenderung memprioritaskan keuntungan material dibanding nilai-nilai moral dan keadilan sosial. Dalam konteks iptek, kapitalisme membatasi pengembangan ilmu yang berorientasi pada nilai-nilai Pancasila. Upaya Prof. Mubyarto pada 1980-an untuk mengembangkan sistem ekonomi berbasis Pancasila, misalnya, belum mampu menciptakan alternatif yang dapat menyaingi sistem ekonomi kapitalistik.

2. Globalisasi

Globalisasi membuat Indonesia lebih sering berperan sebagai konsumen iptek daripada produsen. Ketergantungan terhadap produk teknologi asing mengurangi daya saing bangsa dan menghambat pengembangan ilmu yang berakar pada budaya lokal.

3. Konsumerisme

Pola pikir konsumerisme mendorong Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi asing. Hal ini menjadikan pengembangan iptek lokal sulit berkembang karena pasar lebih tertarik pada produk impor yang dianggap lebih maju.

4. Pragmatisme

Pragmatisme yang berorientasi pada hasil langsung (result-oriented) telah menggeser nilai-nilai mendasar dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Prinsip kerja keras, kesabaran, dan kebersamaan yang diajarkan Pancasila mulai terpinggirkan oleh orientasi keberhasilan instan.


Esensi Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

Pancasila, melalui kelima silanya, memberikan landasan filosofis yang kuat untuk pengembangan iptek yang bermartabat:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Mengingatkan bahwa ilmu pengetahuan harus digunakan untuk tujuan yang baik dan sesuai dengan nilai moral. Dalam konteks ini, etika dan tanggung jawab menjadi elemen penting dalam pengembangan iptek.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Pengembangan iptek harus menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Teknologi, misalnya, seharusnya tidak hanya berfokus pada efisiensi, tetapi juga pada keadilan dan kesejahteraan manusia.

3. Persatuan Indonesia

Iptek dapat menjadi alat pemersatu bangsa. Sinergi antarindividu dan antarlembaga diperlukan untuk menciptakan inovasi yang mendukung kemajuan bangsa.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan

Penerapan iptek harus melibatkan partisipasi masyarakat melalui musyawarah dan demokrasi yang inklusif.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Iptek harus diarahkan untuk menciptakan keadilan sosial. Pengembangan industri berbasis teknologi, misalnya, harus memperhatikan kesejahteraan pekerja dan keberlanjutan lingkungan.

Urgensi Pancasila dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Pentingnya Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan iptek mencakup beberapa aspek berikut:

1. Melestarikan Nilai Budaya Lokal

Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan di Indonesia seharusnya berakar pada budaya bangsa, bukan hanya meniru paradigma Barat. Pancasila memberikan kerangka kerja yang relevan untuk menciptakan iptek yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

2. Menjawab Tantangan Global

Dalam era globalisasi, Pancasila dapat menjadi panduan bagi Indonesia untuk tetap berdaulat dalam pengembangan iptek, sehingga tidak sepenuhnya bergantung pada teknologi asing.

3. Membangun Ilmu yang Humanis

Dengan menjadikan Pancasila sebagai pedoman, pengembangan iptek dapat lebih humanis, adil, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun