Kesehatan mental juga memiliki aturan-aturan serta batasan-batasan Yang harus dipatuhi dan ditaati dikarenakan adanya aturan yang jelas dan supaya orang-orang mengetahui bagaimana cara bertingkah dan berperilaku normal atau tidak normal atau sehat dan tidak sehatnya. Penjelasan batas atau aturan baik yang normal maupun tidak normal ini penting sekali terkhusus dalam berkaitannya dengan proses pembelajaran atau bimbingan serta pendidikan maupun penyuluhan bagi psikologi serta psikoterapi.
Secara kamus dan secara umum normal itu berarti biasa di mana menurut ukuran yang dikemukakan oleh osmineralibi pada tahun 1982 dalam bukumu Prasetyo adalah suatu pola tindakan yang dilakukan bagi kesehatan mental di mana normal ini juga diartikan sebagai sehat. Normal atau sehat juga merupakan menjadi bukti dan tanda bahwa seseorang memiliki tingkah laku yang normal dan sehat di mana mental mereka sehat.
a. Metode Statistik
metode statistik merupakan metode yang digunakan berdasarkan fakta atau kenyataan yaitu ketika kita mengukur salah satu aspek kesehatan baik jasmani maupun kepintaran atau intelektual ataupun juga emosi atau perasaan kita akan melukiskan hal tersebut dengan angka-angka atau pertalian di mana nanti kita akan mendapati angka-angka tersebut dalam suatu grafik tertentu dimana nanti angka tersebut akan berada pada suatu hasil taraf pengukuran sehingga berada di tengah-tengah namun ada angka yang ketika berada di bawah rata-rata bisa menjadi angka yang terkelompok pada ujung sebelah kiri dan angka yang menjadi rata-rata itu biasanya terletak pada ujung sebelah kanan.
Melalui angka-angka tersebut kita dapat mengetahui tingkat kenormalan manusia jadi orang-orang yang memiliki atau mendapatkan hasil di angka pertengahan merupakan orang-orang yang mentalnya normal atau sehat namun jika orang yang memperoleh angka di bawah rata-rata atau dikatakan sebagai orang yang kurang normal mereka akan memperoleh angka di atas rata-rata tersebut di atas orang normal. Nah, pengukuran psikis ini atau mental ini tidak bisa dilakukan oleh sembarangan orang harus mengikuti aspek dan aspek yang sedang diukur karena hal ini tidak mengenal satuan ukuran mereka bersifat relatif atau berubah-ubah bersifat destruktif atau mampu menjabarkan mengenai kepribadian seseorang dan ketika sudah membuat tes ini maka tes ini merupakan salah satu tes yang tidak bisa atau tidak mungkin untuk dihindari dan salah dalam pengukurannya.
Metode ini juga lebih meyakinkan atau menjaminkan terhadap objektivitas yang mampu membedakan antara yang normal dan tidak normal dikarenakan hasil analisisnya menggunakan simbol-simbol angka serta rumus-rumus yang bersifat ilmiah atau eksaks di mana hal ini akan menghasilkan hasil yang sama dengan kepribadian seseorang. Namun ada hasil yang berupa angka-angka yang mana hal itu diperoleh dari pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung terhadap aspek yang diukurnya atau dalam artian belum adanya satuan ukuran yang pasti dan hasilnya pun masih bersifat deskriptif yang belum menunjukkan sifat mutlak atau pasti tetapi lebih condong pada relatif atau pasti.
b. Norma-norma Sosial
tingkah laku atau karakter seorang yang normal adalah tingkah laku yang sesuai dan cocok dengan norma-norma yang ada pada lingkungan sekitar dalam masyarakat tertentu namun jika tingkah laku mereka tidak normal merupakan tingkah laku yang tidak sesuai dengan norma masyarakat.
Norma sosial juga merupakan bagian dari aspek tingkah laku yang mencakup sikap sosial nilai-nilai dan hal-hal lain yang disepakati dan dikendapati serta diterima oleh suatu kumpulan. Menurut Simanjuntak dalam bukunya yang berjudul monif Prasetyo beliau mengatakan bahwa dalam norma-norma itu memiliki aspek dimana aspeknya adalah aspek hukum, aspek agama kesusilaan dan tradisi atau adat istiadat serta kajian kaidah sosial yang ada pada masyarakat tersebut sebagai bentuk dan alat untuk menunjukkan hidup yang mampu menentukan bagaimana sikap manusia ke depannya serta pergaulan manusia tersebut.
Apa yang orang-orang anggap normal pada lingkungan tertentu belum tentu dianggap normal oleh kebanyakan orang lain yang dan norma ini juga memiliki suatu batasan pada waktu tertentu selama norma ini berada pada masyarakat tertentu namun masyarakat itu pun belum tentu mendukung norma yang ada di daerahnya apabila norma ini sudah tidak dipakai dan tidak digunakan lagi oleh masyarakat tersebut maka norma ini akan berangsur-angsur menghilang.
Menurut norma sosial orang yang berpegang teguh dan mampu dalam menjaga kesehatan mentalnya merupakan orang-orang yang mampu dalam berkesanggupan dan berpegang apa yang sudah mereka miliki serta menjadi sosok dalam komponen peranan sosial yang baik dan tepat.