Program PSSI dengan pengurusan baru akan melakukan kegiatan rutin persiapan Timnas wanita untuk bulan Juli di Thailand. PSSI juga bakal menggairahkan insan wanita untuk bermain bola, mendorong, dan mengelar kompetisi. Menemukan bibit-bibit pemain wanita di 34 propinsi, sayangnya masih difinalisasi. Kemungkinan melakukan invitasi di beberapa zona:barat, timur, dan tengah, dari tim-tim terbaik yang terseleksi akan di-invite lagi di tingkat 6 besar 18 nasional. Meski target program masih jangkah menengah, PSSI tidak akan menganaktirikan tim sepak bola wanita, malah akan terus didorong sampai mengikuti turnamen luar negeri.
Ade Wellington juga menjelaskan bahwa antusias wanita dalam permaianan sepak bola cukup besar, permasalahannya selama ini adalah tidak adanya yang mengfasilitasi lapangan, klub, dan kompetisi (tidak seperti di Singapura dan Malaysia). Di sinilah peran PSSI untuk mewujudkannya.
Menurut Radi Rahmadiar, pemerhati dan promotor sepak bola, mengenai pemain wanita sepak bola: ada kemungkinan pemain wanita lebih unggul dibanding pria. Beliau mengambil contoh negara Amerika dan Tiongkok yang punya tim wanita lebih unggul daripada tim prianya. “Bola itu, kan bundar, jadi apa pun bisa terjadi, apalagi futsal wanita Indonesia sudah dikenal di scope Asia” ujarnya.
Jangan menyebut “aku cinta kamu” bila cintamu hoax atau kamu masih hoax. Orang-orang yang punya cinta akan terlihat dari sinar matanya, pandangannya, cara bicaranya, perilakunya, dan perjuanganya yang tidak habis-habis. Bicara sekjen PSSI baru, saya kenal masa mudanya yang memang keranjingan bola. Ternyata sampai sekarang cintanya terus berlanjut. Menatap lelah di sepasang mata Ketua PSSI baru, saya merasakan apa adanya dan kerelaannya, barangkali awalnya beliau “don’t know how to..” namun tubuhnya berbicara lantang dia berupaya. Orang yang benar-benar cinta akan berusaha apa pun demi yang dicintainya. Dan pengabdian beliau pada negeri masih bersangkar dalam jiwanya.
Sementara saat saya berada di Kongres PSSI 2017 kemarin, jujur saya sangat menikmati pria-pria yang cinta pada dunia atau profesinya yang hadir.
Bicara cinta sering dianggap lebay atau baper, tapi ini semua tentang pikiran dan rasa. Apa pun kamu dan apa pun itu.
Perkara berita/kabar hoax, “kamu saja hoax, apalagi berita.” Masih adakah “the real you” pada era ini? Kemudian, baru kita bisa bicara tentang cinta dan menumpahkannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H