Mohon tunggu...
dela emka
dela emka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Masih dalam proses belajar dan menjadikan semua peristiwa sebagai pembelajaran hidup.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hidayah di Balik Duka

13 Oktober 2024   13:50 Diperbarui: 13 Oktober 2024   14:37 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Anak-anakku sekalian, ujar Abah Kyai memulai kata-katanya, “mengapa kalian dating ke pesanren ini? Apa yang kalian cari di sini?”

Beberapa santri saling berpandangan. Ada yang menjawab karena ingin menghafal Al-Qur'an, ada pula yang ingin menjadi seorang ustadz,ustadzah,ingin mencari ridho Allah da nada juga yang lantang menjawab ingin tholabul ilmi membasmi kebodohan. Avah Kyai tersenyum mendengar jawaban mereka.

"Jawaban kalian semua benar. Namun, tahukah kalian bahwa tujuan menuntut ilmu jauh lebih besar dari itu?" tanya Abah kyai

Para santri menggelengkan kepala.

"Menuntut ilmu adalah ibadah. Dengan ilmu, kita dapat mengenal Allah SWT lebih dekat. Ilmu juga akan menuntun kita untuk berbuat baik dan menjauhi segala keburukan. Ilmu adalah cahaya yang menerangi kehidupan kita."

Abah kyai melanjutkan, "Bayangkanlah, jika dunia ini gelap gulita tanpa ilmu. Kita akan tersesat dan tidak tahu arah tujuan hidup. Ilmu akan membimbing kita menuju jalan yang benar. Dengan ilmu, kita dapat menyelesaikan masalah-masalah yang kita hadapi. Ilmu juga akan membuat kita menjadi orang yang berguna bagi masyarakat."

"Jadi, anak-anakku, janganlah kalian merasa lelah untuk menuntut ilmu. Teruslah belajar dan menggali ilmu sebanyak-banyaknya. Ingatlah, ilmu yang bermanfaat akan menjadi amal jariyah yang terus mengalir meskipun kita sudah meninggal dunia."

Setelah menyampaikan pengajaran,Abah Kyai mengajak para santri untuk berdoa bersama. Doa yang khusyuk membahana di seluruh ruangan serambi masjid. Agar Para santri merasa terinspirasi dan semakin bersemangat untuk menuntut ilmu.

Dina yang merasa  tertampar apa yang beliau sampaikan tetap saja Dina berfikir orang tuanya tega memasukan dia ke pesantren yang menurutnya seperti penjara.Seolah apa yang disampaikan abah kyai tadi pagi belum cukup untuk memberikan Dina hidayah untuk menerima dia si pesantren ini.

Keseharian para santri setelah mengaji pagi yaitu piket bersih-bersih dan roan membersihkan halaman

Hari ini adalah giliran kelompok A yang bertugas melakukan roan. Roan adalah sistem piket di pesantren yang bertujuan untuk melatih kemandirian dan rasa tanggung jawab para santri. Tugas roan hari ini adalah membersihkan seluruh area pondok, mulai dari masjid, kamar santri, dapur, hingga halaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun