Mohon tunggu...
I Kadek Susila Yudayana
I Kadek Susila Yudayana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

kuliah di UNDIKSHA Fakultas Teknik dan Kejuruan Prodi Pendidikan Teknik Informatika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ngaben Orang Menyebutkan Itu Sangat Boros Apakah Perlu Dilakukan?

16 Juli 2024   13:20 Diperbarui: 16 Juli 2024   13:25 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kontroversi antara tradisi dan modernisasi dalam upacara ngaben mencerminkan tantangan yang dihadapi masyarakat Bali dalam menjaga warisan budaya mereka sambil beradaptasi dengan kondisi ekonomi yang berubah. Meski biaya besar sering menjadi beban, nilai-nilai spiritual dan kebersamaan yang terkandung dalam ngaben tetap menjadi fondasi kuat yang mengakar dalam kehidupan masyarakat Bali. Upaya untuk mencari solusi yang lebih ekonomis tanpa mengurangi esensi dari upacara ini merupakan langkah positif menuju pelestarian tradisi yang berkelanjutan.

Apakah Ngaben Perlu Dilakukan? Pertanyaan mengenai perlu tidaknya ngaben dilakukan sangat tergantung pada perspektif dan keyakinan masing-masing individu. Bagi penganut Hindu Bali, ngaben adalah kewajiban dan bagian integral dari kehidupan beragama mereka. 

Upacara ini diyakini dapat membantu roh yang meninggal untuk mencapai moksa dan menghindari reinkarnasi yang tidak diinginkan. Namun, dengan semakin tingginya biaya upacara ngaben, beberapa komunitas dan keluarga mulai mencari alternatif yang lebih ekonomis, seperti ngaben massal atau ngaben yang dilakukan dengan cara lebih sederhana tanpa mengurangi esensi ritual tersebut.

Ngaben adalah upacara yang sarat dengan nilai-nilai spiritual dan tradisi. Meskipun biayanya seringkali sangat besar, banyak masyarakat Bali yang tetap melaksanakannya sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan upaya untuk membantu roh yang meninggal mencapai kedamaian. 

Di era modern ini, diperlukan keseimbangan antara menjaga tradisi dan menyesuaikan dengan kondisi ekonomi yang ada, sehingga makna dan tujuan dari ngaben tetap dapat dicapai tanpa memberatkan keluarga yang ditinggalkan. Dengan demikian, penting untuk memahami esensi dari ngaben dan menemukan cara-cara yang bijak untuk melaksanakan ritual ini agar tetap relevan dan bisa diterima oleh semua kalangan, baik dari segi spiritual maupun ekonomi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun