Keempat, bagi para pengunjung yang bermalam secara bersama-sama, bisa disuguhi atraksi kesenian khas kawasan Klungkung sekaligus bisa diajak menikmati kuliner perkebunan. Ini tidak hanya memberikan hiburan dan pelajaran budaya bagi pengunjung, tetapi juga memberikan manfaat secara ekonomis bagi para seniman yang diundang.
Dari pengalaman berkunjung beberapa kali ke destinasi wisata sungai ini, keempat hal di atas bisa dikembangkan di Kalijompo. Asalkan, pihak pengelola memiliki komitmen dan kehendak untuk melibatkan pihak-pihak yang kompeten. Selain, menambah fasilitas umum seperti kamar mandi dan toilet menjadi kebutuhan. Dengan pengembangan tersebut, Kalijompo bisa membuktikan bahwa wisata yang bermutu tidak harus membutuhkan biaya mahal.Â
Trend ke depan, semakin banyak orang yang menginginkan "kembali ke alam" di tengah hiruk-pikuk modernitas. Atraksi-atraksi berbiaya mahal di destinasi buatan seperti theme park memang menarik, tetapi tidak menghadirkan pengalaman langsung untuk "mengalami keunikan dan keindahan alam."Â
Akibatnya, akan semakin banyak wisatawan yang berlibur di destinasi wisata alam, baik bersama keluarga maupun kolega. Tentu, ini adalah peluang yang harus ditangkap oleh pengelola Kalijompo demi mendapatkan manfaat maksimal serta memberikan manfaat kepada warga masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H