Mohon tunggu...
Ikwan Setiawan
Ikwan Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Kelahiran Lamongan, 26 Juni 1978. Saat ini aktif melakukan penelitian dan pendampingan seni budaya selain mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Dosen dan Peneliti di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sandur Klungkung: Ritual Keselamatan dari Kaki Gunung

23 Juli 2023   16:17 Diperbarui: 24 Juli 2023   11:11 955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ritual Sandur di Mujan, Desa Klungkung, Jember. Dokumentasi penulis 

Pendokumentasian Sandur Pantel di Sumenep untuk Kekayaan Intelektual Komunal. Sumber: https://kikomunal-indonesia.dgip.go.id/index.php/jenis/1/ekspresi-budaya-tradisional/29892/sandur-sumenep 
Pendokumentasian Sandur Pantel di Sumenep untuk Kekayaan Intelektual Komunal. Sumber: https://kikomunal-indonesia.dgip.go.id/index.php/jenis/1/ekspresi-budaya-tradisional/29892/sandur-sumenep 
Dalam babak pembukaan yang biasanya berdurasi 3 -- 4 jam. Pertunjukan dibuka dengan gending dan dilanjutkan dengan melantumkan doa pujian seperti bis-jabis adualla, bat-tobat adialla, wuattalla, alim mas-taiman, alim mas-taiman, hilangan monhardham, hilangan tobat, adujabis, alan-alan adi tobat, tobat-tobat, sandhurrennang, sandhurrennang, pak lamo, alim mastah kafirullah, buju'ambang minta dikkir. 

Tarian-tarian yang dibawakan sesuai dengan pengaturan komposisi, dengan gerakan-gerakan sederhana, dari posisi duduk berubah ke posisi melingkar ataupun berubah ke posisi berdiri. 

Pada babak pementasan berikutnya, para penembang melantumkan bait-bait pujian dan doa, para penari pada babak kedua melakukan gerak ragam yang sama. Bait-bait yang dilantumkan adalah hardham, hardham renang, nedham, alam adi tobat, hardham, set-iset farhong, nang-rennang farhong, farhong rennnang. 

Masih menurut Irmawati (2011), karena Sandur Pantel merupakan ritual, dalam setiap pergelarannya membutuhkan sesaji dalam nyiru (ancak). Sesajen tersebut berupa kelapa gading, bermacam jajan pasar, kue kering (rengginang, kripik, peyek), nasi dan panggang ayam serta roncean kembang, roncean jagung dan roncean kacang. 

Pendokumentasian Sandur Pantel di Sumenep untuk Kekayaan Intelektual Komunal. Sumber: https://kikomunal-indonesia.dgip.go.id/index.php/jenis/1/ekspresi-budaya-tradisional/29892/sandur-sumenep 
Pendokumentasian Sandur Pantel di Sumenep untuk Kekayaan Intelektual Komunal. Sumber: https://kikomunal-indonesia.dgip.go.id/index.php/jenis/1/ekspresi-budaya-tradisional/29892/sandur-sumenep 

Yang tidak kalah penting adalah pakaian untuk rampatan (sesaji pakaian) berupa pakaian anak-anak, remaja, orang dewasa serta sarung dan kain panjang. Semua bahan pakaian tersebut mempunyai warna yang berbeda, yaitu merah, kuning, putih, hitam dan hijau.

Sementara, dalam setiap pertunjukan, para penembang wanita memakai kain panjang dipadu dengan kebaya sono' (kebaya tanpa kancing depan), para penari memakai busana pesa' (celana komprang hitam), baju longgar hitam, di bagian pinggang dililitkan kain panjang yang di lipat.

Sebagai seni ritual, Sandur Pantel dilaksanakan untuk untuk memohon hujan, menjamin sumur penuh air, menghormati makam keramat, menyelamatkan anak dari gangguan dan masalah (rokat anak), mendatangkan banyak ikan (rokat pangkalan), membuang bahaya penyakit, mencegah atau mengenyahkan musibah, bencana, malapetaka, dan wabah.

Bagaimana dengan Sandur hiburan yang berkembang di Bangkalan dan sekitarnya? Sandur untuk hiburan biasanya diselenggarakan untuk melengkapi tradisi remoh, hajatan arisan yang melibatkan ratusan warga lelaki dengan uang ratusan ribu. Kesenian Sandur Bangkalan secara historis juga berasal dari seni ritual Sandur Pantel, khususnya untuk tembang dan tari. 

Sandur Bangkalan, anggota arisan menari bersama lenggek. Sumber: Muhammad Ishomudin/Vice
Sandur Bangkalan, anggota arisan menari bersama lenggek. Sumber: Muhammad Ishomudin/Vice

Sebagai versi populer, Sandur Bangkalan melibatkan penari lelaki berdandan perempuan (lenggek). Para anggota arisan akan menari bersama lenggek dan memberikan uang saweran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun