Mohon tunggu...
Ikwan Setiawan
Ikwan Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Kelahiran Lamongan, 26 Juni 1978. Saat ini aktif melakukan penelitian dan pendampingan seni budaya selain mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Dosen dan Peneliti di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sandur Klungkung: Ritual Keselamatan dari Kaki Gunung

23 Juli 2023   16:17 Diperbarui: 24 Juli 2023   11:11 955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana guyub warga masyarakat mengikuti rangkaian acara sebelum Sandur. Dokumentasi pribadi

Dalam kehidupan yang semakin kompleks, doa para leluhur diharapkan bisa membantu terwujudnya harapan dan keinginan para warga. Doa-doa baik melalui ibadah dan ritual seperti "pepujian para penari Sandur" akan menjadi energi positif keilahian yang bisa membantu manusia dalam menghadapi bahaya, ancaman, dan wabah, sebagaimana tokoh Sandur menghadapi Kafir.  

Pemakaman Mujan tempat pertunjukan Sandur Klungkung. Dokumentasi penulis
Pemakaman Mujan tempat pertunjukan Sandur Klungkung. Dokumentasi penulis

Pada akhirnya, kembali kepada kekuatan maha dahsyat, Tuhan Sang Penguasa, menjadi energi besar yang akan mengantarkan warga Klungkung ke dalam logika harapan dan kepasrahan sebagai makhluk. Sehebat masalah, malapetaka, maupun bencana yang akan melanda, Tuhan menggunakan kuasa-Nya untuk mencegahnya. 

Di situlah, kekuatan doa dan ikhtiar yang dilakukan bersama dari kaki gunung, seperti dalam Sandur Klungkung, akan berperan penting dalam mengantarkan harapan yang sebenar-benarnya akan keselamatan, kesejahteraan, dan keterhindaran dari bermacam musibah, bencana, dan malapetaka. 

Namun demikian, ketika semua ikhtiar dan doa sudah dilakukan dan Tuhan berkehendak lain, itulah takdir yang tidak mungkin bisa lagi dihindari. Maka, Sandur Klungkung yang dilaksanakan di pemakaman Mujan sekaligus mengingatkan warga masyarakat bahwa mereka semua akan kembali kepada Tuhan, melalui kematian, sebuah fase menuju alam keabadian. 

Bacaan Pendukung

Irmawati, Lilik R. 2011 (26 Oktober). Sandhur Pantel: Pembuka Pintu Langit. www.lontarmadura.com

Kabar Tuban. 2022 (26 September). Sejarah Kesenian Sandur dari Kota Tuban. kabartuban.com 

Kemdikbud. 2018. Sandur Bojonegoro dan Tuban. warisanbudaya.kemdikbud.go.id

Prakoso, Rahmat Djoko. 2020 (6 Desember). Sandur, Persembahan Anak Gembala. mediaindonesia.com

Rahayu, Rani & M. Ishommudin. 2020 (11 Maret). Tak Ada Arisan di Nusantara Lebih Heboh Dibandingkan Sandur Bangkalan. www.vice.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun